| 0 Comments | 230 Views
Seri Esai Mahasiswa Sejarah Sastra Arab Klasik # Topik Prosa Masa Abbasiyah Pertama (750-850)
Esai Mahasiswa 1:
Pionir Terjemahan Sastra India
Dan Persia
Ke Bahasa Arab
Junan
Rambe ( 22101010017 )
Esai ini membahas topik Sejarah
Sastra Arab Klasik pada periode Masa Abbasiyah
pada tahun 750-1258 M. pada periode ini lahir banyak sekali tokoh-tokoh
sastra prosais diantaranya : Abdullah Ibnu al Muqaffa ( 106 H/724 M-142 H/759 M ), Al-Jahiz
( 163 H/780 M-255 H/869 M ), Ibn al-Amid ( 297 H/892 M-360 H/970 M ), As-Sahib Ibn Ibad ( 326 H/938 M-385 H/995 M ), Al-Hariri ( 446 H/1054 M-516 H/1122 M ).
Topik yang akan dibahas adalah Ibnu al-Muqaffa seorang pionir terjemahan sastra
India dan Persia ke bahasa Arab.
Topik tentang Ibnu al-Muqaffa
sebagaimana ditulis di paragraph pertama dalam penelusuran artikel,buku
berbahasa Indonesia dibahas tentang histori biografi Ibnu al-Muqaffa sedangkan
dalam penelusuran artikel berbahasa Inggris topik ini dibahas tentang Ibnu
al-Muqaffa seorang politikus ktitis dan cerdas dan dalam penelusuran bahasa
Arab dibahas tentang buku Kalilah wa Dimnah Ibnu al-Muqaffa.
Ketika membahas tentang prosais pada
masa Abbasiyah Awal maka tidak asing lagi dengan nama Ibnu al-Muqaffa, Ibnu al- Muqaffa adalah seorang Ahli Sastra dan Penerjemah Asal Persia
Menurut Syahuri Arsyi dalam web ibtimes.id ia mengatakan Ibnu al-Muqaffa lahir di Basrah,tepatnya di
daerah Jour,suatu perkampungan dekat Shiraz,Persia,sekitar
tahun 106 H/724 M dengan nama Rauzabah Ibn Dazwiyah.tumbuh besar di
tengah-tengah orang Arab beragama Majusi yang terkenal sebagai ahli ilmu dan
Bahasa. Ayahnya bernama Dazuwih,seorang beragama Mazuji yang bekerja sebagai
penagih pajak di era Gubernur Hajjaj Yusuf al-Thaqafi kala itu. Ayahnya terbukti menyalahgunakan
kekuasaan,hingga dipotong tangannya sampai lumpuh. Maka sejak saat itu, Dazuwih
dijuluki al-Muqaffa.terlepas dari ini ,Ibnu al-Muqaffa secara langsung mewarisi
dua darah kebudayaan dan dua bahasa sekaligus ;darah Arab dari ibunya, sebagai
bahasa pemerintah dan negara dan darah Persia dari ayahnya sebagai bahasa ibu.
Ibnu al-Muqaffa masuk islam dengan
cara eksternal di waktu penaklukan kerajaan Persia. Setelah memeluk Islam
namanya berganti menjadi Abdullah, dengan julukan Abu Muhammad .secara
lengkapnya,nama Abu Muhammad Abdullah Ibnu al-Muqaffa dengan panggilan populer
Ibnu al-Muqoffa yang dinisbatkan pada julukan ayahnya. Ibnu al-Muqaffa
meninggal dalam usia yang terbilang masih sangat muda kurang lebih 35 tahun.
Terlahir dikaruniai intelegensia yang tinggi dan cerdas, serta dikenal sebagai
pemikir di bidang sastra dan pemikir di abad kedua hijriyah. Menguasai berbagai
Bahasa seperti Arab, Suryani, Pahlevi, Sankrit, India dan Persia lama sekaligus
sangat gemar membaca naskah-naskah lama.
Ibnu al -Muqaffa dikenal sebagai
intelektual muslim pertama yang melakukan penerjemahan karya-karya sastra
Persia dan India ke dalam Bahasa Arab. Sehingga mengakibatkan perpindahan
bangsa Arab dari kehidupan bergaya Arab Badui pada kehidupan bergaya modern,
serta keterlibatan orang non Arab dalam bidang kepenulisan sastra Arab. Dalam
menerjemahkan buku-buku, Ibnu al-Muqaffa membangun gaya ungkapan Bahasa Arab
yang benar, mudah dan sederhana yang bisa mengungkapkan makna yang sesuai
dengan kata modern.
Menurut Ali Hamzah dalam
jurnal”Menguak Petuah-Petuah Moral Ibnu al-Muqaffa Serta Relevansinya Dalam
Kehidupan” Ia mengatakan Karena Pendidikan Ibnu al-Muqaffa banyak diperoleh
dari Persia, dia sendiri sangat condong kepada Persia dan ingin menghidupkan
ummatnya dengan menyebarkan sastra, politik dan sejarah mereka, maka tidak aneh
bila buku-buku Ibnu al-Muqaffa adalah buku yang mula-mula dipengaruhi oleh
sastra asing, dengan memperluas makna dan konsepnya.
Ibnu al-Muqaffa hidup dan tumbuh pada
saat terjadi pergolakan dan konflik di masyarakat. Saat itu terjadi peralihan
kekuasaan dari Dinasti Umayyah ke tangan Dinasti Abbasiyah, yang di tandai dengan terjadi banyak konflik. Maka
pada saat itu keadaan politik di dunia islam carut-marut dengan kondisi
tersebut. Kehidupan umat islam dan masyarakat Arab terus mengalami pergolakan
yang berkepanjangan sehingga akhirnya Dinasti Abbasiyah dapat meraih tampuk
kekuasaan dari Dinasti Umayyah.
Menurut Dr.H. Ali Hamzah,M,Ag. Dalam
buku Ide Taqnin Ibnu al-Muqaffa dan Kodifikasi Hukum Islam di Indonesia Ibnu
al-Muqaffa juga adalah seorang sekretaris Gubernur Kirman,ketika
Ibnu al-Muqaffa menjalankan tugasnya sebagai sekretaris Gubernur Kirman, ia
menilai penerapan hukum sebelum dan pada masa hidupnya berada dalam kondisi
yang sangat kacau ( chaos ). Salah satu faktor penyebabnya adalah karena
pada waktu itu pengadilan yang ada belum memiliki Undang-Undang yang mengikat
di luar fikih yang dapat dijadikan pedoman oleh para hakim dalam menerima,
memeriksa, dan memutuskan perkara yang diajukan ke padanya, sehingga setiap
hakim memutuskan perkara yang diajukan kepadanya berdasarkan ijtihadnya
masing-masing.
Ibnu al-Muqaffa di kenal sebagai
politikus yang kritis dan cerdas dalam memperhatikan praktek hukum yang hidup
dan berkembang pada zamannya. Ibnu al -Muqaffa mencetuskan gagasan taqnin
al-ahkam (pengUndang-Undangan hukum islam) yang bertujuan untuk
mengeliminir ‘’ kesenjangan ‘’ hukum dengan putusan hakim yang terjadi pada
zamannya.
Menurut H.Y.Sonafist,Yasni
Efyanti,Ramlah Ramlah,Ali Hamzah,Faizin Faizin dalam jurnal “ Ibn al-Muqaffa’s
Proposal For Taqnin and its Synchronization With Islamic Law Codification in
Indonesia “ yaitu Ibnu al-Muqaffa hidup pada kurun waktu yang sama seperti yang
dilakukan Imam Malik di Madinah ( 93-179 H ).
Namun, kemungkinan kedua sosok itu bertemu satu sama lain hampir tidak dapat
ditemukan dalam literatur.mungkin karena waktunya yang lama jarak tempat
tinggal mereka dimana Imam Malik tinggal di Madinah dan Ibnu al-Muqaffa berada
di Kirman,Irak. Ketika Ibnu al-Muqaffa meninggal dunia, Imam Malik berumur 43
tahun.
Menurut Joseph A. Kechichian dalam dalam
link “ Abdullah Ibn al-Muqaffa : Worda of Wisdom For the Kings” berpendapat
Abdullah Ibn al Muqaffa (720-757M) menyempurnakan seni penulisan politik selama
Awal Abad Pertengahan.setelah masuk islam, ia menjadi penulis
terkemuka,sekaligus sekretaris kanselir
( khatib ) yang berpengaruh. Ia menulis buku-buku pelajaran penting yang
memberikan intruksi kepada penguasa mengenai aspek pemerintahan dan perilaku,
sekaligus memelopori munculnya sastra Arab klasik.terkenal karena terjemahan
epic”Kalilah wa Dimnah” dari bahasa Farsi, kontribusi nyatanya terletak pada
penggunaan literatur untuk memberi nasihat kepada pangeran muda dan belum
berpengalaman pada saat naik tahta.
Menurut Lunde,1972 sebagaimana dikutip
oleh Pabiyah Toklubok,Kamariah Kamarudin,Zaitul Azma Zainon,Hamzah,Raihan
Marzuki dalam link “ Understanding the Elements of Develoving a Harmonious
Society in the Library Masterpiece of Kalilah wa Dimnah” berpendapat bahwa
karya penerjemahannya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan
sejarah islam literatur.sejak kemunculannya, telah berkembang gaya penulisan
prosa yang menggunakan dialog dan binatang kehidupan sebagai latar belakangnya
dengan tujuan untuk memperbaiki akhlak dan perilaku manusia.kalilah wa dimnah
telah populer selama lebih dari dua ribu tahun dan masih menjadi atraksi
populer pembaca diseluruh dunia Arab.
Contoh isi dalam buku Kalilah wa Dimnah
yang di tulis oleh Bidba( بيدبا ) ,
filsuf india :
باب الحمامة المطوقة
قال دبسليم الملك لبيدبا, الفيلسوف : قد سمعت مثل المتحا
بّين كيف قطع بينهما الكذبوب , و الي ماذا صار عاقبة امره من بعد ذلك . فحدّثني ,
ان رايت , ان اخوان الصفاء كيف يبتدا تواصلهم ويستمتع بعضهم ببعض ؟ قال الفسلسوف :
انّ العاقل لا يعدل بالاخوان شيا . فالاخوان هم الاعوان علي الحير كله , والمؤاسون
عند ما ينوب من المكروه . ومن امثال ذلك مثل الحمامة المطوقة والجرذ والظبي
والغراب . قال الملك : وكيف كان ذلك ؟
Menurut Faten Darragh dalam link
mufakeroon.com ia berpendapat buku Kalilah wa Dimnah ini dianggap sebagai salah
satu buku sastra terbaik yang telah melampaui batas waktu dan tempat, dan
bertahan dengan kuat hingga saat ini, buku mewakili permata dalam warisan
dunia, dan di dalamnya terdapat dimensi politik dan sosial yang menjadikannya
hari ini menjadi subjek penelitian dan investigasi. Ini adalah sumber
kenikmatan sastra favorit bagi orang dewasa dan anak-anak.
Daftar
Pustaka :
Ali Hamzah “Menguak
Petuah-Petuah Moral Ibn al-Muqoffa Serta Relevansinya Dalam Kehidupan ( telaah
terhadap kitab al-adab al-shaghir wa al-adab al-kabir )” , Menguak
Petuah-Petuah Moral Ibn Al-Muqaffa Serta Relevansinya Dalam Kehidupan, Vol. 07
juli 2012, https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/alqisthu/article/view/1164/545
Bidba ( بيدبا )
“ Kalilah wa Dimnah ( كليلة و دمنة )”,
Amiri Press,Bulag ( الاميرية ببولاق )
Kairo ( القاهرة ),
1937
Dr.H. Ali Hamzah,M.Ag.
Ide Taqnin Ibn al-Muqoffa dan Kodifikasi Hukum Islam di Indonesia, Bandung
: Alfabeta,Oktober 2018
Faten Darragh.(فاتن دراج) “Siapa Ibnu al -Muqaffa”
(من هو ابن المقفع), mukaferoon.com,(مفكرون)
05 juli 2021. ,https://mufakeroon.com/p/%D9%85%D9%86-%D9%87%D9%88-%D8%A7%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%82%D9%81%D8%B9
H.Y.Sonafist,Yasni
Efyanti,Ramlah Ramlah,Ali Hamzah,Faizin Faizin “Ibn al-Muqaffa’s Proposal
For Taqnin and its Synchronization With Islamic Law Codification in Indonesia”,
Samarah, vol,4, no 2 (2020). https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah/article/view/7864
Joseph A.
Kechichian,senior writer “Abdullah Ibn al-muqaffah : Worda of Wisdom For the
Kings”, GENERAL,October 17,2013,21:30, https://gulfnews.com/general/abdullah-ibn-al-muqaffa-words-of-wisdom-for-the-kings-1.1244087
Pabiyah Toklubok,Kamariah
Kamarudin,Zaitul Azma Zainon Hamzah,Raihan Marzuki “Understanding the
Elements of Developing a Harmonious Society in the Literary Masterpiece of
Kalilah wa Dimnah” , International journal of ACADEMIC RESEARCH IN BUSINESS AND
SOCIAL SCIENCES, Vol.10,No. 11, 2020, https://knowledgewords.com/images/understanding-the-elements-of-developing-a-harmonious-society-in-the-literary-masterpiece-of-kalilah-wa-dimnah.pdf
Syahuri Arsyi “Ibnu
al-Muqaffa,Sastrawan dan Penerjemah Karya Asing Era Abbasiyah”, Ibtimes.id,
20/02/2023,
https://ibtimes.id/ibnu-al-muqaffa-sastrawan-dan-penerjemah-karya-asing-era-abbasiyah/
*** * ***
Esai Mahasiswa 2
Esai Mahasiswa 3
Leave a Comment