| 0 Comments | 163 Views

Sumber Review : Artikel 28 Sastra Digital 2023

Judul  :  المسرحية التفاعلية   : (Drama Interaktif )

Penulis:  

Mengenal Drama Interaktif Dalam Dunia Sastra

Review atas Buku "Madkhal ila al-adab al-tafa'uli" Karya Fatimah Al-Breiki

 Gilang Pratama Adji, 20101010104 

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta  gilangpratama080101@gmail.com

 

Bagian kedua membahas Drama Interaktif, menghubungkan kata "teater" secara universal melalui ritual tertentu yang dilakukan dengan sukarela, seringkali untuk hiburan, dan terkadang untuk tujuan pendidikan.

Melibatkan panggung yang terang dan ruang gelap yang terdiri dari beberapa baris kursi yang tetap. Diketahui bahwa setiap karya teater memiliki dua komponen fundamental: aktor, yang merupakan yang pertama, dan penonton, yang merupakan yang kedua.

Panggung terkait dengan komponen pertama, yaitu aktor atau kelompok aktor, sedangkan ruangan terkait dengan komponen kedua, yaitu penonton yang mengamati.

Sejak kecil kita tumbuh dalam lingkungan yang praktik tindakan teatrikal dalam bentuk tradisionalnya, meskipun ada upaya beberapa tokoh dalam teater Arab untuk mengubah persepsi tentang teater atau fenomena teatrikal secara umum, guna menciptakan teater interaktif di mana ada pengaruh saling antara kedua belah pihak.

Isi teks tidak penting di sini; yang penting adalah perasaan mahasiswa sebagai penerima saat mereka terlibat dengan teks, interaksi mereka dengannya, dan sejauh mana mereka merasa melakukan sesuatu dengan teks.

Ini adalah metode unik dalam menyajikan teks puisi, dan pengalamannya tidak dapat sepenuhnya dijelaskan. Warisan Arab yang kaya dari puisi geometris dapat dimanfaatkan dalam menyajikan puisi interaktif di Internet, bertindak sebagai inti yang harus dijaga dengan hati-hati dan disirami sampai memperkuat dan menghasilkan buah yang baik, dengan mewakili entitas yang cocok untuk penerapan teknik teks cabang (Hypertext).

Hal yang sama berlaku untuk istilah "drama" atau "permainan" dalam budaya dan peradaban yang berbeda, menandakan keberadaan panggung yang terang dan ruangan gelap dengan beberapa baris kursi yang tetap. Sudah diketahui bahwa setiap karya teater memiliki dua komponen fundamental: aktor sebagai yang pertama, dan penonton sebagai yang kedua.

Panggung terkait dengan komponen pertama, yaitu aktor atau kelompok aktor, sedangkan ruangan terhubung dengan komponen kedua, yaitu penonton yang mengamati.

Sejak kita tumbuh dalam lingkungan yang praktik tindakan teatrikal dalam bentuk tradisionalnya, meskipun ada upaya beberapa tokoh dalam teater Arab untuk mengubah persepsi tentang teater atau fenomena teatrikal secara umum, guna menciptakan teater interaktif di mana ada pengaruh saling antara kedua belah pihak, kita belum bisa mengatasi gambaran stereotip yang terbentuk dalam tradisi budaya kita. Sifat hubungan antara dua komponen karya teater terlihat, dengan komponen pertama selalu mengambil sifat dinamis, sementara komponen kedua mengadopsi sifat statis.

Dengan kata lain, perilaku aktor ditandai dengan positivitas, sedangkan perilaku penonton ditandai dengan negativitas.

Hubungan antara keduanya hampir tidak ada karena perbedaan dalam sifat peran mereka. Gambaran seperti itu tentang hubungan antara komponen karya teater tampak tidak dapat diterima di era teknologi digital dan revolusi informasi, mengingat format interaktif yang dominan mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan.

Jika puisi dan novel berhasil melampaui gambaran stereotip tentang sifat unsur proses kreatif, yang lebih jauh dari penonton daripada teater dalam hal interaksi, maka teater lebih layak untuk memperbarui sifat hubungan antara unsur proses kreatifnya.

Ini karena teater berada dalam jarak dekat dan kontak langsung dengan elemen paling penting, yaitu penonton, yang teknologi telah hidupkan dalam aplikasi nyata dan nyata dari gagasan post-strukturalis, apakah teknolog mencarinya atau tidak. Berdasarkan hal tersebut, penting bagi teater untuk dipengaruhi oleh format interaktif yang umum pada era teknologi kontemporer.

Saya akan menjelajahi sifat, besaran, dan sejauh mana dampaknya, baik positif maupun negatif, terhadap proses kreatif teater. **Definisi Drama Interaktif:** Drama Interaktif adalah padanan dalam bahasa Arab yang saya gunakan dalam terjemahan saya untuk istilah asing "Interactive Drama." Istilah asing lainnya adalah "Hyperfiction," tetapi berdasarkan pengetahuan dan pembacaan saya, tidak ada perbedaan makna dari istilah sebelumnya.

Sebagian besar studi yang menangani teater baru yang muncul dalam era teknologi digital dan internet menggunakan salah satu dari istilah-istilah ini tanpa membedakan di antara mereka.

Dalam satu studi yang tersedia di internet tentang Drama Interaktif, ada referensi eksplisit tentang sifat yang dapat dipertukarkan dari istilah-istilah ini.

Mereka pada dasarnya merujuk pada teater yang menyajikan pertunjukan dengan akhir yang tidak ditentukan, memungkinkan penonton kebebasan mutlak untuk memilih jalur yang mereka inginkan agar pertunjukan berlangsung, berdasarkan karakter atau peristiwa yang paling menarik bagi mereka.

Akibatnya, pertunjukan berbeda, baik dalam teks maupun pertunjukan, dari satu tayangan ke tayangan lainnya. Dalam pembahasan Drama Interaktif saya, saya akan menggunakan istilah asing "Interactive Drama" jika keperluan muncul, untuk menekankan aspek interaktif di satu sisi, dan untuk menyelaraskannya dengan istilah lain seperti "Interactive Novel" dan "Interactive Poetry" di sisi lain.

 *** 



Leave a Comment