| 0 Comments | 84 Views
Sumber Review : Artikel 7 Sastra Digital 2023
Judul : الأجناس الأدبية الرقمية (Bentuk Sastra Digital)
Penulis: صفية عليـــــــــــــة
Review
Artikel
Genre Sastra Digital dalam Buku Afaq al-Aulamah karya Safia Aliya
Disusun oleh Intan Nur Maulida Rahmah
(20101010035)
Sub bab dalam Buku yang direview berjudul “Genre Sastra Digital” dalam Disertasi karya
Safia Aliya yang
diterbitkan pada tahun 2018 oleh Pusat Buku Akademik.
Sastra digital adalah salah satu genre sastra
yang lahir karena perkembangan teknologi dengan menggunakan sarana digital atau
elektronik. Hal ini didukung oleh pengembangan sastra klasik seperti novel,
teater, puisi, dan lainnya. Para kritikus sastra memberikan istilah genre
sastra ini dengan sastra
interaktif. Pengambilan
nama tersebut diwujudkan dalam bentuk novel interaktif, teater interaktif,
artikel digital, artikel interaktif. Genre ini diciptakan dari dunia elektronik
yaitu komputer dengan menggunakan perangkat lunak khusus.
Menurut Fatima
al-Buraiki sastra digital
memungkinkan orang untuk menampilkan kreativitasnya yang sesuai dengan era
pengarang dan mempengaruhi cara berinteraksinya dalam hal ini adalah media
digital. Di dunia Arab, software dan website berbahasa Arab di internet
termasuk dalam tipe teks yang sederhana, tetapi kreatifitas interaktifnya tidak
hilang.
Contoh sastra digital yaitu sastra interaktif berupa
situs web
interaktif karya Muhammad Sanajla. Salah satu karyanya yang terkenal yaitu Novel
“Bayangan Sang
Kekasih” di situs
webnya tersebut. Salah satu penggalan isi dari novel tersebut:
قصة “بعل” قاتل لوتان التي ستبتدئ، احتمالا، بالنشيد الذي يخاطبه فيه إله
الموت قائلا:
” الآن وقد قتلت لوتان.
الآن وقد سحقت رأس التنين.
الآن وقد قضيت على الحية الملتوية،
الحية الملعونة ذات الرؤوس السبعة
الآن وقد اكتنفتك السماء بهالة من مجد
تذكر أيها الظافر أني إله الموت
أبقيت عليك .. لم أدخلك شدقي”
وقد ساعدته تقنية الحواشي على تعليق النصوص على جسد النص المنجم كالنياشين أو
الأوسمة التي يعلقها الجندي بعد انتصاره/انهزامه في الحرب
Novel ini membahas sejarah berdarah manusia di
muka bumi ini, karena novel ini diawali dengan pengepungan Raja Israel melawan
Raja Moab pada tahun 750 SM, dan seterusnya. Lalu bab selanjutnya masih
berlangsung hingga saat ini, dengan banyak intertekstualitas dengan sejarah
Arab dan internasional serta teks-teks keagamaan.
Dalam hal ini, Muhammad Sanajla setuju dengan
sastra digital karena baginya hal itu memberikan pengalaman kreatif baru pada
dunia Arab yang tanpa diragukan lagi, akan memperdalam diskusi tentang konsep
“sastra digital”. Hal ini juga akan mengembangkan budaya membaca digital,
mendukung gagasan kepenulisan
kolektif, dan mendorong
para penulis untuk menjelajah ke dalam bentuk ekspresi
digital dan menjadi
kreatif melaluinya untuk menciptakan akumulasi tekstual digital yang
memungkinkan terciptanya kesadaran akan sifat dari wacana kreativitas.
Muhammad Sanajla mengembangkan pengalamannya
dalam ekspresi digital dan mengusulkan sebuah karya digital terintegrasi di
bawah sebutan “novel realistis digital”. Pengalaman ini ditandai dengan
berkembangnya unsur menonton yang hadir dengan kekuatan semantik dalam sistem teks, dan menempatkan pembaca
pada sebuah perjalanan historis, filosofis, dan eksistensial dan teknologi tautan yang menjadikan teks dalam keadaan terbuka
sesuai dengan verifikasi pembaca digital dan kemampuan mengarang secara
produktif. Untuk kasus teks atau novel, sebuah pengalaman yang memadukan
imajinasi yang dikonstruksi dan realitas saat ini dengan interpretasi
digital menghasilkan
negara kreatif dengan visi Arab.
Genre novel digital dapat dikaji seperti pola
novel realisme digital. Novel realisme digital pertama kali
diluncurkan oleh Muhammad Sanajla yaitu seorang produser dan kritikus teks interaktif. Muhammad Sanajla adalah
pencetus situs web pertama yang berarti adalah pencetus sastra digital dalam
situs webnya tersebut. Genre sastra digital selalu mengalami perkembangan
tergantung pada zaman tersebut.
****
Revie Jenis-jenis Sastra Digital dari Disertas Berjudul Affaqu
an-Nash al-Adabi Dhimna al-Aulamah Karya Shoyfiyah Aliyah
Oleh:
Aditya Irgi Alfarizi (20101010027)
Tulisan ini merupakan sebuah review
tentang jenis-jenis sastra digital dari buku berjudul Affaqu An-Nash Al-Adabi Dhomna Al-Awalimah. Buku ini ditulis oleh Shofiyah Aliyah seorang mahasiswi Universitas Muhamed Khider Biskra. Buku ini merupakan disertasi yang di ajukan untuk memperoleh gelar
doktor dalam bidang sastra dan bahasa Arab. Buku ini diterbitkan pada tahun
perkuliahan 1435-1436 Hijriah/2014-2015 Masehi oleh Kementrian Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah, Republik Demokratik
Rakyat Aljazair.
Pada awal buku ini, Shofiyah
terlebih dahulu menjelaskan pengertian sastra digital menurut para ahli. Setelah
menjelaskan tentang pengertian sastra digital menurut para ahli, Shofiyah
menyimpulkan bahwa sastra digital adalah sastra yang menggunakan data teknologi
modern, terutama data yang disediakan oleh sistem hypertext dalam menghadirkan
genre sastra baru yang memadukan tulisan sastra dan elektronik. Sastra jenis
ini tidak dapat menjangkau penikmatnya kecuali melalui media elektronik (layar
biru).
Sastra digital merupakan wujud dari
perkembangan tek sastra. Sastra tidak hanya tinggal diam dalam sistem dan
kontruksinya, karena sastra mengalami pergeseran bentuk dan bahasa tergantung
dari perubahan medianya dan berdampak pada berbagai komponennnya. Sastra
digital kini terwujud dalam perkembangan Barat dan hal ini juga disebabkan oleh
perkembangan teknologi media yang membantu dan terlibat banyak di dalamnya.
Dalam hal ini Arab juga dengan cepat mengalmi perkembangan tetapi masih
mengalami hambaan besar dalam mencapainya karena budaya media teknologi yang
menjadi media sastra digital belum terserap dengan baik.
Perkembangan teknologi menyebabkan
lahirnya banyak genre baru dalam sastra, yang pada awalnya sastra klasik hanya
memiliki beberapa genre seperti puisi, cerita, novel, dan teater. Setelah
munculnya istilah sastra digital menyebabkan banyak munculnya genre baru dalam
sastra, khususnya dalam sastra digital, seperti genre novel interaktif dengan
berbagai macam jenisnya, novel nonfiksi digital, novel kolektif, novel email,
narasi video, cerita interaktif, dan puisi interaktif. Hal ini dikarenakan
adanya ketertarikan sastra terhadap teknologi yang didukung oleh kreatifitas
yang mengubah sifat dan membuat hasilnya memiliki bentuk yang bermacam-macam
sesuai dengan teknik yang digunakan.
Para ahli kritik sastra modern
menggunakan sejumlah sitilah pada genre
hybrid ini. Secara keseluruhan sastra ini di sebut sastra interaktif dan
juga diwujudkan dalam novel interaktif, hyiperfiksi, atau hyiperdram, puisi
interaktif, hyiperpuisi, artikel interaktif atau digital artikel.
Novel digital atau novel interaktif
merupakan salah satu jenis genre dari sastra digital. Genre sastra ini dibentuk
di dunia maya atau komputer dengan menggunakan program perangkat lunak khusus
dalam penulisannya. Salah satu contoh dari genre ini adalah novel berjudul a
story afternoon yang ditulis oleh Michael Joyce
pada tahun 1986. Novel ini merupakan novel pertama yang muncul dari genre ini.
Novel interaktif berkontribusi dalam
menarik berbagai jenis pembaca dari berbagai usia, pekerjaan, minat, bakat,
tingkat akademik, sosial dan psikologis mereka, dan juga mempengaruhi cara
nereka dalam berinteraksi dengan teks ini dan cara mereka membacanya.
Fatimah Al-Bakiri mengatakan tentang
hal ini: “Memiliki peralatan modern membawa penciptanya pada penguasaan agar
mampu melaksanakan peran kreatifnya dengan lebih baik dibandingkan jika ia
tidak memilikinya jika dia menyesuaiakan cara berpikirnya dengan zaman di mana
ia hidup, dan dia dapat memunculkan inovasi baru dalam cara mempresentasikan
hasil pikirannya.
Leave a Comment