| 0 Comments | 58 Views

Sumber Review : Artikel 7 Sastra Digital 2023

Judul  :  الأجناس الأدبية الرقمية  (Bentuk Sastra Digital)

Penulis: صفية عليـــــــــــــة 

Review Artikel

Genre Sastra Digital dalam Buku Afaq al-Aulamah karya Safia Aliya

Disusun oleh Intan Nur Maulida Rahmah (20101010035)

 

Sub bab dalam Buku yang direview berjudul “Genre Sastra Digital” dalam Disertasi karya Safia Aliya yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh Pusat Buku Akademik.

Sastra digital adalah salah satu genre sastra yang lahir karena perkembangan teknologi dengan menggunakan sarana digital atau elektronik. Hal ini didukung oleh pengembangan sastra klasik seperti novel, teater, puisi, dan lainnya. Para kritikus sastra memberikan istilah genre sastra ini dengan sastra interaktif. Pengambilan nama tersebut diwujudkan dalam bentuk novel interaktif, teater interaktif, artikel digital, artikel interaktif. Genre ini diciptakan dari dunia elektronik yaitu komputer dengan menggunakan perangkat lunak khusus.

Menurut Fatima al-Buraiki sastra digital memungkinkan orang untuk menampilkan kreativitasnya yang sesuai dengan era pengarang dan mempengaruhi cara berinteraksinya dalam hal ini adalah media digital. Di dunia Arab, software dan website berbahasa Arab di internet termasuk dalam tipe teks yang sederhana, tetapi kreatifitas interaktifnya tidak hilang.

Contoh sastra digital yaitu sastra interaktif berupa situs web interaktif karya Muhammad Sanajla. Salah satu karyanya yang terkenal yaitu Novel “Bayangan Sang Kekasih” di situs webnya tersebut. Salah satu penggalan isi dari novel tersebut:

ظلال العاشق

قصة “بعل” قاتل لوتان التي ستبتدئ، احتمالا، بالنشيد الذي يخاطبه فيه إله الموت قائلا:

الآن وقد قتلت لوتان.

الآن وقد سحقت رأس التنين.

الآن وقد قضيت على الحية الملتوية،

الحية الملعونة ذات الرؤوس السبعة

الآن وقد اكتنفتك السماء بهالة من مجد

تذكر أيها الظافر أني إله الموت

أبقيت عليك .. لم أدخلك شدقي

وقد ساعدته تقنية الحواشي على تعليق النصوص على جسد النص المنجم كالنياشين أو الأوسمة التي يعلقها الجندي بعد انتصاره/انهزامه في الحرب

Novel ini membahas sejarah berdarah manusia di muka bumi ini, karena novel ini diawali dengan pengepungan Raja Israel melawan Raja Moab pada tahun 750 SM, dan seterusnya. Lalu bab selanjutnya masih berlangsung hingga saat ini, dengan banyak intertekstualitas dengan sejarah Arab dan internasional serta teks-teks keagamaan.

Dalam hal ini, Muhammad Sanajla setuju dengan sastra digital karena baginya hal itu memberikan pengalaman kreatif baru pada dunia Arab yang tanpa diragukan lagi, akan memperdalam diskusi tentang konsep “sastra digital”. Hal ini juga akan mengembangkan budaya membaca digital, mendukung gagasan kepenulisan kolektif, dan mendorong para penulis untuk menjelajah ke dalam bentuk ekspresi digital dan menjadi kreatif melaluinya untuk menciptakan akumulasi tekstual digital yang memungkinkan terciptanya kesadaran akan sifat dari wacana kreativitas.

Muhammad Sanajla mengembangkan pengalamannya dalam ekspresi digital dan mengusulkan sebuah karya digital terintegrasi di bawah sebutan “novel realistis digital”. Pengalaman ini ditandai dengan berkembangnya unsur menonton yang hadir dengan kekuatan semantik dalam sistem teks, dan menempatkan pembaca pada sebuah perjalanan historis, filosofis, dan eksistensial dan teknologi tautan yang menjadikan teks dalam keadaan terbuka sesuai dengan verifikasi pembaca digital dan kemampuan mengarang secara produktif. Untuk kasus teks atau novel, sebuah pengalaman yang memadukan imajinasi yang dikonstruksi dan realitas saat ini dengan interpretasi digital menghasilkan negara kreatif dengan visi Arab.

Genre novel digital dapat dikaji seperti pola novel realisme digital. Novel realisme digital pertama kali diluncurkan oleh Muhammad Sanajla yaitu seorang produser dan kritikus teks interaktif. Muhammad Sanajla adalah pencetus situs web pertama yang berarti adalah pencetus sastra digital dalam situs webnya tersebut. Genre sastra digital selalu mengalami perkembangan tergantung pada zaman tersebut.

 **** 

Revie Jenis-jenis Sastra Digital dari Disertas Berjudul Affaqu an-Nash al-Adabi Dhimna al-Aulamah Karya Shoyfiyah Aliyah

Oleh:

Aditya Irgi Alfarizi (20101010027)

 

Tulisan ini merupakan sebuah review tentang jenis-jenis sastra digital dari buku berjudul Affaqu An-Nash Al-Adabi Dhomna Al-Awalimah. Buku ini ditulis oleh Shofiyah Aliyah  seorang mahasiswi Universitas Muhamed Khider Biskra. Buku ini merupakan disertasi yang di ajukan untuk memperoleh gelar doktor dalam bidang sastra dan bahasa Arab. Buku ini diterbitkan pada tahun perkuliahan 1435-1436 Hijriah/2014-2015 Masehi oleh Kementrian Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah, Republik Demokratik Rakyat Aljazair.

Pada awal buku ini, Shofiyah terlebih dahulu menjelaskan pengertian sastra digital menurut para ahli. Setelah menjelaskan tentang pengertian sastra digital menurut para ahli, Shofiyah menyimpulkan bahwa sastra digital adalah sastra yang menggunakan data teknologi modern, terutama data yang disediakan oleh sistem hypertext dalam menghadirkan genre sastra baru yang memadukan tulisan sastra dan elektronik. Sastra jenis ini tidak dapat menjangkau penikmatnya kecuali melalui media elektronik (layar biru).

Sastra digital merupakan wujud dari perkembangan tek sastra. Sastra tidak hanya tinggal diam dalam sistem dan kontruksinya, karena sastra mengalami pergeseran bentuk dan bahasa tergantung dari perubahan medianya dan berdampak pada berbagai komponennnya. Sastra digital kini terwujud dalam perkembangan Barat dan hal ini juga disebabkan oleh perkembangan teknologi media yang membantu dan terlibat banyak di dalamnya. Dalam hal ini Arab juga dengan cepat mengalmi perkembangan tetapi masih mengalami hambaan besar dalam mencapainya karena budaya media teknologi yang menjadi media sastra digital belum terserap dengan baik.

Perkembangan teknologi menyebabkan lahirnya banyak genre baru dalam sastra, yang pada awalnya sastra klasik hanya memiliki beberapa genre seperti puisi, cerita, novel, dan teater. Setelah munculnya istilah sastra digital menyebabkan banyak munculnya genre baru dalam sastra, khususnya dalam sastra digital, seperti genre novel interaktif dengan berbagai macam jenisnya, novel nonfiksi digital, novel kolektif, novel email, narasi video, cerita interaktif, dan puisi interaktif. Hal ini dikarenakan adanya ketertarikan sastra terhadap teknologi yang didukung oleh kreatifitas yang mengubah sifat dan membuat hasilnya memiliki bentuk yang bermacam-macam sesuai dengan teknik yang digunakan.

Para ahli kritik sastra modern menggunakan sejumlah sitilah pada genre  hybrid ini. Secara keseluruhan sastra ini di sebut sastra interaktif dan juga diwujudkan dalam novel interaktif, hyiperfiksi, atau hyiperdram, puisi interaktif, hyiperpuisi, artikel interaktif atau digital artikel.

Novel digital atau novel interaktif merupakan salah satu jenis genre dari sastra digital. Genre sastra ini dibentuk di dunia maya atau komputer dengan menggunakan program perangkat lunak khusus dalam penulisannya. Salah satu contoh dari genre ini adalah novel berjudul a story afternoon yang ditulis oleh Michael Joyce pada tahun 1986. Novel ini merupakan novel pertama yang muncul dari genre ini.

Novel interaktif berkontribusi dalam menarik berbagai jenis pembaca dari berbagai usia, pekerjaan, minat, bakat, tingkat akademik, sosial dan psikologis mereka, dan juga mempengaruhi cara nereka dalam berinteraksi dengan teks ini dan cara mereka membacanya.

Fatimah Al-Bakiri mengatakan tentang hal ini: “Memiliki peralatan modern membawa penciptanya pada penguasaan agar mampu melaksanakan peran kreatifnya dengan lebih baik dibandingkan jika ia tidak memilikinya jika dia menyesuaiakan cara berpikirnya dengan zaman di mana ia hidup, dan dia dapat memunculkan inovasi baru dalam cara mempresentasikan hasil pikirannya.

 



Leave a Comment