| 0 Comments | 85 Views
Sumber Review : Artikel 4 Sastra Digital 2023
Judul : الرواية الفيسبوكية العربية بين الإبداع والتلقي "رواية على بعد مليمترواحد نموذجا" ) (Novel Fesbuk Arab antara kreasi dan respon)
Penulis: أسماء إبراهيم شنقار
Review 1:
Inovasi Bentuk Sastra Digital di Dunia Arab
Review Artikel “Novel Arab (Facebook) antara Kreativitas dan Resepsi : Novel Hanya
Satu Milimeter Jauhnya” karya Dr. Asmaa Shinqar.
Oleh Hayyina Ahsanul
Husna (20101010030)
Tulisan ini berisi ulasan tentang artikel berjudul “Novel Arab (Facebook) antara Kreativitas dan Resepsi : Novel Hanya
Satu Milimeter Jauhnya” karya Dr. Asmaa Ibrahim Shinkar, seorang dosen
Fakultas Pendidikan di Universitas Damanhour. Artikel ini
diterbitkan oleh Natural Sciences Publishing pada 30 April
2017. Pembahasan yang diuraikan dalam artikel tersebut adalah perbedaan
penyebutan istilah sastra digital antarwilayah dan keberadaan novel “Hanya Satu
Milimeter Jauhnya” sebagai pelopor novel Arab (Facebook).
Latar belakang budaya serta keilmuan yang berbeda-beda antarnegara
menyebabkan munculnya pemahaman terminologi sastra digital menjadi berbeda-beda
pula. Istilah-istilah tersebut diantaranya sastra digital, sastra interaktif, cybertext, sastra elektronik,
sastra otomatis, dan sastra komputer. Menurut Dr.
Ibrahim Melhem, sastra digital adalah suatu bentuk sastra yang keberadaannya
tidak terlepas dari aspek digital atau elektronik. Sastra audio visual ini
bersifat interaktif yang mana pembaca dapat ikut serta menghasilkan sesuatu
darinya atau mengkritisinya, tidak hanya sebagai penikmat saja.
Salah satu wujud implementasi sastra digital di dunia Arab adalah
novel Arab yang diunggah melalui media sosial Facebook. Statistik menunjukkan bahwa Facebook adalah
situs pertama yang digunakan di dunia. Facebook telah menjadi sarana komunikasi
sosial yang sangat diperlukan, serta pendorong utama peristiwa-peristiwa dalam
masyarakat karena telah memberikan kesempatan bagi semua orang, baik generasi
muda, orang tua, peneliti, politisi, atau masyarakat awam untuk menyebarkan
gagasannya dan mendiskusikan berbagai isu politik, sosial, dan agama, melampaui
batas ruang dan waktu ke dalam ruang virtual tanpa pengawasan. Novel (Facebook)
muncul sebagai tandingan dari karya sastra yang diterbitkan di atas kertas,
jadi perbedaannya terletak pada bentuk dan perbedaan teknik yang digunakan.
Kalau dahulu ada kata, di sini kata menjadi di samping gambar di sebelah suara.
Dalam lingkup tersebut, penulis berada di samping pembaca. Jika mulanya
penerimaan sastra berjalan satu arah, kini menjadi dua arah. Para penulis mulai
menggunakan situs-situs ini untuk mempublikasikan kreativitas mereka
menggunakan berbagai teknik karena berbagai alasan, termasuk sulitnya
penerbitan, dan keinginan untuk mempublikasikan ide dan kreativitas mereka
serta menjalin komunikasi antara mereka dan pembaca jauh, terhindar dari biaya
finansial yang tinggi untuk penerbitan, serta terhindar dari pelarangan tulisan
mereka karena melanggar pendapat negara atau lainnya.
Novel (Facebook) muncul dan berkembang lebih dahulu di dunia Barat. Hal tersebut ditandai dengan cerita “Zwirbler” karya Hongaria Gergely Teglasi yang terbit dalam bahasa Jerman pada tahun 2010. Selain itu, di tahun yang sama di negara yang berbeda, penulis Ukraina, Oleh Shynkarenko, menggunakan Facebook untuk menulis visinya tentang kebenaran alternatif di mana Rusia menginvasi Ukraina selama protes di Ukraina. ibu kota Kiev. Dia menulis tulisan yang berisi ejekan bagi siapa yang berharap ada ekstremis yang siap membunuh Presiden Ukraina, Viktor Yankovush pada saat itu. Shynkarenko segera diinterogasi oleh dinas keamanan, dan blog tersebut dihapus. Sementara itu, kemunculan novel (Facebook) di dunia Arab ditandai dengan novel “Hanya Satu Milimeter Jauhnya” karya penulis Maroko, Abdel Wahid Estitiou. Dia mengakui bahwa awal mulanya hanya menulis cerita pendek pada akun Facebook miliknya dan berjanji untuk melanjutkannya di lain waktu. Tak disangka ternyata banyak pembaca yang tertarik dan menunggu sekuelnya. Berikut adalah bab terakhir novel “Hanya Satu Milimeter Jauhnya” yang diunggah pada tanggal 29 Maret 2013 di akun Facebook sebelum akhirnya terbit novel dalam bentuk cetaknya pada 31 Maret 2013.
***
Review 2
Review Novel Arab Facebook “Only
One Millimeter Away” karya Abdel Wahid Estitiou oleh Dr.Asmaa
Shinqar
Disusun oleh Tiara DianAfrisma (20101010018)
Artikel
ini ditulis oleh Dr.Asmaa Shinqar, berjudul “Novel Arab Facebook antara kreativitas dan
penerimaan” yang mempresentasikan salah satu jenis sastra digital, yaitu novel Facebook “Only One
Millimeter Away” karya Abdel Wahid Estitiou yang diterbitkan oleh Natural
Sciences Publishing Corporation pada tahun
2017.
Saat
ini Kita hidup di era studi lintas disiplin dan penulisan lintas genre.
Sastra digital
menggunakan teknologi
sebagai media utama untuk menyebarkan kreativitas para penulis, khususnya novel
dan cerita pendek, dengan memanfaatkan berbagai teknik yang disediakan oleh
teknologi. Situs jejaring sosial
memiliki peran yang besar dalam kehidupan kita. Penulis memanfaatkannya untuk
menyalurkan kreativitasnya dan berkomunikasi dengan pembaca. Literatur digital
tidak menggantikan literatur cetak, namun literatur digital telah
menggantikannya sebagai perkembangan alami kehidupan.
Sastra
digital adalah sastra yang diproduksi melalui komputer, dan sering disebut
dengan sastra interaktif, teks cyber, gambar atau
sastra digital, sastra elektronik, sastra otomatis, tulisan Facebook, sastra
komputer, tulisan internet, sastra layar, dan lain sebagainya. Setiap peneliti, mahasiswa, atau kritikus lebih memilih
istilah yang sesuai dengan visi
dan pengetahuannya, atau memilihnya sesuai dengan negara di mana istilah
tersebut berada. Misalnya, kita menemukan bahwa istilah sastra digital adalah
sastra elektronik yang telah menyebar dengan cepat di arena budaya dan media.
Sedangkan istilah “hypertext”
lebih tersebar luas dalam budaya Anglo-Saxon.
Statistik
menunjukkan bahwa Facebook
adalah situs pertama yang digunakan di dunia. Facebook telah menjadi sarana komunikasi
sosial yang sangat diperlukan, dan menjadi pendorong utama
peristiwa-peristiwa dalam masyarakat, karena telah memberikan kesempatan bagi
semua orang, baik muda, tua, peneliti, politisi,
atau masyarakat umum, untuk menyebarkan ide-idenya dan mendiskusikan berbagai isu.
Facebook telah memberikan peluang yang sama bagi semua orang, meski cara
pemanfaatannya berbeda.
Novel
“Facebook” adalah jenis sastra digital yang menggunakan situs web
“Facebook” sebagai kerangka kerjanya. Novel ini hadir sebagai pembaharuan
dari literatur yang diterbitkan
dalam bentuk kertas. Perbedaannya terletak pada bentuk dan teknik
yang digunakan. Para penulis mulai menggunakan situs ini untuk mempublikasikan
kreativitas mereka menggunakan berbagai teknik karena berbagai alasan, termasuk
kesulitan dalam penerbitan, serta
menciptakan komunikasi antara penulis dan pembaca. Terlepas dari tingginya biaya finansial
untuk penerbitan, dan larangan untuk karya yang bertentangan dengan pendapat
negara atau berbagai pihak, penggunaannya mungkin merupakan keinginan untuk bereksperimen
atau berubah mengikuti perkembangan zaman.
Peneliti mendefinisikan sebuah konsep untuk
novel Facebook, menjelaskan sejarah kemunculannya di negara Barat dan
di negara Arab, sebelum melanjutkan
pembahasan mengenai novel “Only One Millimeter Away” karya seorang penulis Maroko,
Abdel Wahid Estitiou , yang dianggap sebagai contoh novel Facebook pertama di dunia
Arab. Novel Facebook berbeda dengan novel
kertas lainnya. Perbedaannya terletak pada bentuk dan teknik yang digunakan, dari
sisi artistik
novel, teknis, dan pembaca yang mendapat perhatian besar dari narator
(Facebook). Hal ini memperkenalkan kita pada tipe pembaca baru yang menjadi
partisipan dalam menciptakan makna dan kreativitas
novel itu sendiri.
Di
negara Barat, awal mula novel ini di menggunakan situs jejaring sosial
(Facebook) sebagai sarana penerbitan, dan sebagai bagian dari industri novel itu sendiri muncul pada tahun 2010 M
melalui penulis Hongaria Gergely
Teglasi. Ia menerbitkan karyanya dalam bahasa Jerman, dengan sasaran pembaca di
atas usia tujuh belas tahun. Sekitar tiga ribu orang menyukai karyanya, dan
pembaca dapat berinteraksi dengannya dengan memberikan komentar di beranda tersebut. Ia
menggunakan berbagai teknik, terutama video, di mana ia menampilkan video yang
berkaitan dengan novel yang ditampilkan kepada pembaca di bagian atas beranda. Ia
juga melampirkan pada halaman tersebut segala sesuatu yang berkaitan dengan
penerbitan novel. Hongaria kemudian menerbitkan novel dalam bentuk kertas sebagai
buku cetak. Kemudian seorang penulis dari Ukraina, Shynkarenko menggunakan Facebook untuk menulis visinya tentang realitas alternatif di mana Rusia menginvasi Ukraina selama
protes di ibukota Ukraina. Kisah ini berasal dari sebuah blog yang ia tulis pada tahun 2010, di mana ia mengejek
orang-orang yang berharap ada ekstremis yang siap
untuk membunuh Presiden Ukraina (Viktor Yanukovych) saat itu. Shanikarenko segera diinterogasi oleh Layanan
keamanan dan menghapus blog tersebut, kemudian kembali ke Facebook untuk
menceritakan kisahnya tentang masa depan pasca-apokaliptik, dengan menekankan tentang kekerasan protes Euro Maidan pada tahun
2012 dan 2014 dalam cuplikan 100 kata. Ia kemudian mengubah cerita tersebut
menjadi novel yang akan segera diterbitkan oleh pers linguistik kalyna. Penerbitan novel ini bertujuan untuk membuat
suaranya didengar dunia dan mengkomunikasikan masalah Ukraina melalui sastra.
Penulis
dari Maroko, Abdel Wahid Estito adalah penulis novel Facebook pertama di dunia
Arab yang berjudul “Only One Millimeter Away” atau “Lisa’s Blossom,” yaitu novel Arab interaktif
pertama yang ditulis di Facebook. Novel ini berbentuk cerita pendek, kemudian
berkembang hingga menjadi sebuah novel. Ia mengatakan, “ awalnya saya menulis
cerita pendek di Facebook, tapi saya tidak menyelesaikannya dan berjanji kepada
pembaca bahwa saya akan menyelesaikannya nanti. Setelah itu, saya terkejut
dengan banyaknya pembaca yang menantikan kelanjutan cerita saya, kemudian saya
mendapat ide untuk mengubah cerita yang sama menjadi novel yang panjang, dan
dengan kemungkinan interaktif yang
ditawarkan oleh Facebook mulai menjadi lebih besar.” Dibutuhkan dimensi interaktif yang besar dalam menulis di
facebook. Faktanya, banyak penulis di Facebook yang mempublikasikan
kreativitasnya tentang artikel,puisi, cerita pendek. Hal Ini memiliki dampak
yang sangat efektif dan berpengaruh pada generasi muda.
Salah
satu topik utama yang penulis soroti adalah imigrasi ilegal dan keserakahan pemilik perdagangan ini. Akibatnya seringkali berujung
pada tenggelamnya para pelancong (imigran). Novel
tersebut memaparkan kerasnya kehidupan yang mereka jalani di negara lain, dan
hilangnya impian mereka akan kemewahan dan kemakmuran, serta mimpi-mimpi
lainnya yang terpatri dalam pikiran
mereka. Semua topik ini dan topik lainnya saling terkait dalam novel untuk
menghasilkan novel “Only One Millimeter Away” . Cerita ini menarik dan berbeda
dalam topik yang diangkat, dimana penulis menggunakan berbagai teknik artistik
yang berkaitan dengan tulisan itu sendiri atau teks naratif dan teknik
pendukung lainnya. Novel ini dibagi menjadi tiga puluh lima bab yang
pendek-pendek. Dalam satu bab tidak boleh lebih dari satu halaman, karena
diterbitkan untuk pembaca Facebook.
Salah
satu perbedaan utama antara sastra digital dan sastra kertas adalah kemampuan
sastra digital dalam mendukung kreativitas sastranya dengan kreativitas paralel lainnya, yaitu penggunaan multimedia, seperti suara
dan gambar. Efek visual dan audio yang digunakan membuat pembaca menemukan dunia baru di
mana teknik artistik dapat dibandingkan dengan seni, selain seni kata-kata.
Gambar dapat memberikan informasi umum dan juga menempatkan pemirsa dalam
kerangka budaya, sosial dan agama yang menjadi subjeknya, sedangkan teks
menyediakan informasi akurat yang menentukan kerangka konseptual subjek dalam hubungannya dengan aspek budaya dan sosial.
Gambar merepresentasikan wacana yang sejajar dengan kata, dalam narator
facebook, gambar tersebut memberikan dimensi yang berbeda. Gambar tersebut
memiliki sifat simbolis dan singkatan
yang diatur oleh hukum, yaitu “melihat artinya merangkum.” Gambar juga mampu
menyampaikan informasi dengan efek yang lebih besar daripada efek sebuah kata.
Penyerapan informasi seseorang meningkat sebesar 35% ketika menggunakan gambar
dan suara secara bersamaan.
Leave a Comment