| 0 Comments | 111 Views

Sumber Review : Artikel 10 Sastra Digital 2023

Judul  :  أدب الطفل التفاعلي (Sastra Anak Interaktif )

Penulis: صفية عليـــــــــــــة 

Cerita Anak Interaktif di Era 5.0

Review Atas  أدب الطفل التفاعلي Dalam Buku آفاق النص الأدبي ضمن العولمـة Karya Dr. Safia Alia

Disusun oleh Qurrota A’yun  (20101010040)

Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab

Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 

Artikel ini merupakan review dari dari book chapter dengan judul أدب الطفل التفاعلي dalam buku آفاق النص الأدبي ضمن العولمـة karya Dr. Safia Alia. Buku ini adalah disertasi beliau untuk meraih gelar doktor dalam prodi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Mohamed Khidir Biskara, Aljazair. Buku ini terbit pada tahun akademik 2014-2015.

Seiring dengan perkembangan zaman, tidak hanya sastra dewasa yang mengalami perubahan. Globalisasi merambat ke seluruh aspek dalam kehidupan termasuk sastra anak. Perubahan sastra anak yang berkolaborasi dengan teknologi ini dianggap perubahan yang mengarah pada kemajuan. Teknologi dalam berbagai manifestasinya mempengaruhi sastra anak lewat pembentukan kamus kognitif dan aset budaya anak serta membentuk struktur dunia barunya, sehingga ia dapat menjadi pemimpin yang intelektual, cerdas, dan terpelajar.

Anak-anak senang bermain menggunakan teknologi sama senangnya ketika kita bermain dengan kelereng dan batu dahulu kala. Ada banyak genre sastra yang digunakan anak-anak untuk memhami dunia. Mereka bermain game, membaca puisi dan cerita-cerita digital, menonton kartun, hingga mendengarkan musik. Menurut buku ini, sastra anak digital adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang interaktif dengan anak yang bersifat kontemporer baik merupakan hal yang dibaca seperti puisi, cerita pendek, novel, komik, dan majalah; hal yang didengar seperti musik dan podcast; hal yang ditonton seperti teater, animasi, video, kartun, film aksi, tarian; maupun hal yang digunakan untuk bermain seperti game elektronik masa kini.

Dari berbagai macam genre sastra anak, , cerita anak merupakan salah satu genre yang memiliki peran besar dalam perkembangan anak. Cerita anak yang diusung oleh sastra digital adalah cerita anak interaktif. Cerita anak ini memainkan peran yang efektif dalam membesarkan anak dan mengarahkan jalur pendidikannya, serta mewujudkan poros penting yang menggabungkan hiburan dan pendidikan, kenyataan dan mimpi, sehingga anak masa kini dapat mencapai tingkat kecerdasan melalui cerita-cerita yang terus berkembang.

Anak zaman sekarang dapat dikatakan menjadi “ikon pengetahuan” yang menyatukan semua era dan peradaban. Sayyid Najm meyakinkan bahwa sebagian besar penelitian saat ini menegaskan fakta bahwa setiap anak itu penuh dengan ide, informasi, dan opini yang setara dengan tahap pencapaian intelektual, sains, dan mungkin filosofis. Perjalanan manusia di bumi mungkin mengandung lebih banyak informasi dibandingkan seorang filsuf Yunani Kuno.

Cerita interaktif yang ditujukan kepada anak-anak sangat bermacam-macam. Cerita disajikan sesuai dengan tuntutan agama, etnis, dan moral, serta menurut kelompok umur anak dan lingkungan di mana dia dibesarkan. Kita dapat menemukan cerita komik, cerita tertulis, cerita televisi, cerita video, dan cerita radio yang melayani orientasi keagamaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya untuk anak.

Cerita interaktif adalah teks interaktif yang menggabungkan teks naratif dan berbagai multimedia, yang di dalamnya sering digunakan grafik bentuk ekspresif atau bentuk geometris selektif yang memberikan karakter cerita dengan bahasa dialogis edukatif. Cerita yang mengajak  berinteraksi bahkan memungkinkan untuk memilih spesifikasi cerita itu dalam bentuk tulisan atau gambar, disertai atau tanpa suara, diikuti dengan lantunan atau tanpa nyanyian, dan seterusnya.

Dalam industri cerita ini, banyak perusahaan Islam fokus menciptakan program-program siaran khusus berstandar Islam untuk melindungi anak-anak dari hiruk pikuk keberagaman adat, budaya, dan agama seperti cerita Kapten Karim dan Kereta Cerita. Mereka menceritakan cerita-cerita dalma Al-Qur’an dan kisah islami lainnya dengan dibungkus animasi yang menarik. Tapi meskipun cerita islami sudah mengalami kemajuan, perusahan Islam masih kalah saing dengan perusahaan barat yang sudah maju dalam menciptakan film animasi.

Contoh cerita interaktif adalah kisah Kapten Karim dan Kereta Cerita. Tokohnya adalah kondektur kereta api (Asad Karim) yang menuntun anak-anak membaca cerita dan berinteraksi dengannya berdasarkan ikon yang dipilih sesuai keinginan anak.

Selanjutnya ada cerita Nabi Yusuf a.s. Diproduksi oleh Perusahaan Teknologi Al-Manar, sebagai bagian dari series cerita terbaik, berjudul “الرؤيا”. Kisah ini bercerita kehidupan Nabi Yusuf dimulai ketika ia melihat mimpi dan menceritakan pada ayahnya hingga ia menjadi Perdana Menteri Mesir. Cerita ini disajikan dalam bentuk hard disk berupa CD.

Banyak cerita interaktif terkenal dari barat seperti  Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, Alice in Wonderland, Cinderella, Para Smurf, Sinan Pipero, Sasuke, Rami, aku dan kakakku, Flouna Sally, Sandy Ball, Zeina dan Nahoul, Sanchiro Voltron, Detektif Conan, Pedang Api, Batman, Sherlock Holmes, Kapten Majid, Tom dan Jerry, The Pink Panther, Popeye dan Olivet, Grand Prix, Sinbad si Pelaut, Aladin dan lampu ajaib, dan lain-lain.

Karakteristik cerita interaktif sebagai bagian dari sastra digital adalah berisi panduan pengguna untuk ikon interaktifnya, menggunakan klip puisi dan musik untuk menyajikan acara dan memudahkan menghafal, memasukkan teks religi dan lagu edukasi untuk menanamkan jiwa religius dan patriotik pada anak, serta berinvestasi dalam gameplay dalam mengungkap detail cerita interaktif.

Jadi kesimpuan mengenai review kali ini, teknologi sudah masuk dalam dunia keseharian anak-anak. Yang mereka baca, yang mereka dengar, yang mereka tonton, begitu juga yang mereka mainkan adalah bentuk dari sastra anak digital yang interaktif. Di zaman ini, cerita sangat interaktif dalam menyampaikan nilai-nilai yang dibungkus dengan animasi menarik. Cerita dikemas dalam berbagai bentuk baik artikel, buku, maupun film animasi. Hal ini merupakan kemajuan manusia dalam seni bercerita. 

***** 

PERAN SASTRA DIGITAL TERHADAP INTERAKSI ANAK

REVIEW ATAS MAKALAH “AFAQ AN-NASH AL-ADABIY DHOMINA AL-AULAMAH” KARYA SHOFIYAH ALIYAH

Muhammad Rois Latif, 20101010051 UIN Sunan Kaljaga Yogyakarta roislatif56@gmail.com


Sastra digital atau yang sering disebut sastra siber adalah sebuah kegiatan atau keaktifan sastra yang memanfaatkan sebuah komputer dan juga internet. (Septriani,2016:3). Dalam sastra digital seorang penulis dapat membagikan karyanya yaitu seperti novel, cerpen, puisi dan lainnya yang berhubungan dengan karya sastra. Sastra digital saat ini sangatlah berkembang dengan dukungnya internet yang memadainya. Dengan adanya sastra digital dapat mempermudah seorang penulis memperoleh kepopuleran dengan dukungan bakat penulisan yang dimilikinya.

Sastra anak interaktif juga merupakan sastra digital dengan bentuk teks sastra yang ditujukan kepada anak-anak dan menciptakan teks teks lain yang bersifat digital untuk berbagai tujuan seperti, Pendidikan dan hiburan. Teks teks sastra digital memiliki berbagai macam genre yang ditujukan kepada anak-anak. Kesulitan dalam menulis karya sebagaian besar adalah berusaha menguasai metode Pendidikan dan pedagoginya, terutama dalam menerjemahkan fakta ilmiah kedalam seni terapan.

Seperti pada kisah Nabi Yusuf As saat dia melihat mimpinya dan menceritakannya kepada ayahnya. Ayahnya memintannya untuk tidak mengatakan tafsirnya kepada saudara-saudarannya, namun ternyata terdengar oleh salah satu dari mereka. Nabi yusuf diasingkan dan dipungut musafir untuk dibawa ke Mesir. Dimesir perjalanan hidupnya bermula pada saat ia dipenjara karena difitnah oleh ratu mesir. Kabar itu terdengar ditelinga ayahnya, hingga ayahnnya datang setelah sekian tahun dengan keadaan buta. Nabi Yusuf mengobati dengan sapu tangan.

Kisah ini diceritakan melaui DVD. Cerita ini diproduksi oleh Perusahaan Teknologi Al-Manar, sebagai bagian dari seri cerita terbaik, berjudul Nama “Ar-Ru’ya”, yang disiapkan oleh pusat teknik untuk penelitian terapan, yang memanfaatkan teknologi digital terkini dalam rangka memotivasi cerita-cerita Islami yang ditujukan kepada anak-anak

Ulama Noman Al-Hiti mengatakan dalam hal ini bahwa semua ilmu pengetahuan telah mendorong indra mereka ke dunia masa kanak-kanak, karena setiap ilmu bekerja secara terpisah dari semua ilmu lainnya. Sastra anak-anak interaktif, seperti halnya sastra dewasa interaktif, muncul seiring dengan revolusi teknologi besar-besaran yang mengubah ciri-ciri dunia dan memperluas cakrawalanya ke ruang maya. Najib Nabawati dan Dah Masalha menegaskan bahwa “sastra anak mengimbangi kesusastraan mereka dalam semua genre sastra melalui sarana”. (Noman, 1988:7)

Sastra anak-anak mencerminkan cermin dunia. Teknologi tidak dianggap sebagai kemunduran dalam hubungan antara anak dan sastra, melainkan suatu kebutuhan yang dipaksakan oleh semangat. Era teknologi diperankan melalui media elektronik baru untuk sastra anak. Sehingga teknologi, dalam berbagai manifestasinya, mengintervensi pembentukan kamus kognitif dan aset budaya anak, serta membentuk struktur dunia barunya.

Cerita interaktif adalah teks interaktif yang menggabungkan teks naratif dan berbagai media multimedia, yang sering menggunakan gambar dan balon ekspresif. Banyak perusahaan Islam yang fokus pada pembuatan program khusus yang memenuhi standar Islam Al-Anis dan Roya yang melindungi anak dari hiruk pikuk keberagaman adat, budaya dan agama, seperti yang dilakukan Sakhr Company dan lainnya, untuk menyiarkan dalam program-programnya cerita-cerita Al-Qur'an dan tradisional yang diintegrasikan ke dalam template humoris dan menghibur. Cerita-cerita Barat di pasar komersial sarat dengan ide-ide dan nilai-nilai agama lain, dan meskipun perusahaan-perusahaan ini telah mencapai kemajuan. Cerita interaktif membuka banyak cakrawala dan jendela bagi anak masa kiniIni menggabungkan berbagai level antara ikon interaktifnya,

Seperti pada novel “Baina Yanamu al-alam” sang pencipta menceritakan novelnya melalui mulut pahlawan anak-anak dalam novel, “Amal,” untuk menggambar peta Palestina, ciri-ciri karakternya, serta pohon ara dan zaitunnya di mata seorang gadis Palestina. para penulis ini harus mengharapkan anak menjelajahi internet dan mencari teks sastra dan bentuk seni yang sesuai dengan minat dan kemampuan barunya, di berbagai situs, dan jika dia menemukan sesuatu yang menarik minatnya. Anak masa kini memerlukan integrasi budaya melalui penguasaan teknologi informasi untuk menghadapi era internet dan membaca berbagai genre sastra interaktif yang ditujukan kepadanya, cerita, novel, teater, dll yang berhubungan dengan bidang interaktif kontemporer.

 

 

 



Leave a Comment