| 0 Comments | 146 Views

Sumber Review : Artikel 22 Sastra Digital 2023

Judul  :  الأدب التفاعلي في الوطن العربي (Novel Interaktif di DUnia Arab )

Penulis: 

Review Buku yang Berjudul الأدب الرقمي التفاعلي العربي- قراءة في نماذج مختارة-  

Ditulis oleh Abdul Al-Lawiy Iman Nur Al-Huda dan Muamari sarah

Disusun oleh Siska Ulandari (20101010080)

 

            Buku ini ditulis oleh Abdul Al-Lawiy Iman Nur Al-Huda dan Muamari sarah. Buku ini berjudul الأدب الرقمي التفاعلي العربي- قراءة في نماذج مختارة-. Diterbitkan pada tahun 2021 oleh Republik Demokratik Rakyat Aljazair Kementrian Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah Universitas Mohamed Boudiaf – M’sila, Sekolah Tinggi Seni dan Bahasa, jurusan Bahasa dan Sastra Arab.

            Genre sastra digital berbeda dengan genre sastra kertas (sastra yang ditulis di kertas), karena semua genre digital bisa menemukan ruangnya sendiri di dunia digital dan berpindah dari layer kertas ke layar komputer. Ada beberapa genre sastra digital yang paling penting kemunculannya di dunia sastra khususnya bahasa arab yaitu: puisi interaktif, Hubungan historis antara puisi dan digitalisasi telah muncul sejak pertanyaan yang diajukan: “Dapatkah computer Menyimpan file puisi pada tahun 1959? “Dan ketika Max Pence dan Batiolutz "menciptakan bagian pertama puisi elektronik dalam bahasa Jerman, setelah itu puisi itu diluncurkan Di era eksperimen sistematis dan terprogram pada tingkat mekanisme pemrosesan informasi, dan pada tahun 1989 Majalah pertama yang mengkhususkan diri pada puisi komputer, diterbitkan dalam floppy disk, Kemudian dalam bentuk CD di bawah pengawasan “Laire’ Association” di Perancis. Novel interaktif, Novel sebagai genre sastra dan jika Ia dianggap sebagai putri modernitas dan Zaman Pencerahan, berkat fleksibilitas bentuknya Tinggi, mampu merespons dan hidup berdampingan di bawah konsep, ucapan, dan gagasan post-modern Fleksibilitas inilah yang membantu novel ini mengimbangi semangat era penulisannya, karena berada pada level Subyek, pemikiran, atau medium, inilah ciri-ciri yang memungkinkannya memperbaharui mekanisme, prosedur, dan bentuknya Di era teknologi muncul jenis novel baru yaitu novel digital yang merupakan salah satu bentuk karya sastra yang baik Di dunia virtual komputer, menggunakan perangkat lunak khusus dalam penulisannya, dan saat tersedia Informatika, termasuk link, dan lain-lain, dirumuskan dalam format elektronik, seperti gabungan novelis.

            Ada beberapa istilah yang digunakan pengarang seperti pengarang yang berusaha menjelaskan bagaimana konsep sastra interaktif serta permasalahan apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan istilah sastra interaktif itu sendiri. Pengarang juga menjelaskan bagaimana kelebihan atau kekurangan dari kemunculan sastra digital. Ada juga perbedaan antara sastra interaktif arab dan barat. Sastra interaktif seperti setiap elemen baru yang muncul atau mendominasi adegan. Sebagai perubahan radikal terhadap konsep sastra – khususnya di tingkat perpustakaan Arab – dua posisi berbeda; Yang pertama adalah menerima dan menyambutnya, sedangkan yang kedua adalah penolakan dan menutup pintu baginya. Dan mungkin Posisi dirusak oleh perbedaan sudut pandang dan sudut pandang.

            Menurut pengarang ada beberapa factor yang menyebabkan munculnya genre sastra yaitu karena adanya perkembangan zaman yang menyebabkan munculnya globalisasi, teknologi, dan internet, selain itu adanya keterbukaan terhadap berbagai macam perubahan yang terjadi. Jika tidak memiliki keterbukaan terhadap berubahan ini maka Masyarakat akan mengalami kesenjangan digital. Kelemahan yang ada dalam sastra digital adalah pengarang dituntut untuk dapat memiliki budaya elektronik dan menguasai berbagai bidang dalam elektronik agar dapat mengikuti berbagai perubahan yang terjadi. Genre sastra digital tidak berbeda dengan genre sastra kertas, karena semua genre digital mampu melakukannya Untuk menemukan ruang bagi dirinya sendiri di ruang online dan berpindah dari layar kertas ke layar komputer, dengan investasi Mengingat teknologi modern dan investasi multimedia dalam membangunnya. Apa penyimpangan dari kenyataan ini? Fisik di dunia maya tidak lain hanyalah bukti milik realitas virtual

 

 


Leave a Comment