| 0 Comments | 167 Views
Bertempat di ruang Teknoklas, Jumat, 3 Oktober 2025, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Kalijaga kembali menggelar Kajian Turats. Kegiatan ilmiah yang menjadi forum rutin pengkajian literatur klasik Islam ini mengusung tema "Dari Ushul Fiqh ke Kritik Kekuasaan: Reposisi Ar-Risalah dalam Diskursus Politik Islam."
Sebagai pembahas, saya berupaya memosisikan kitab monumental Ar Risalah karya Imam al-Syafi‘i, tidak semata sebagai teks metodologis hukum Islam, tetapi juga sebagai konstruksi wacana kekuasaan ulama dalam konteks politik intelektual pada periode Abbasiyah. Bagi saya, Ar-Risalah tidak hanya mendefinisikan batas otoritas penalaran hukum (ijtihad), tetapi juga merepresentasikan upaya ulama menegosiasikan posisi mereka di hadapan otoritas politik yang dominan. |
| Kajian ini menggarisbawahi pentingnya membaca ulang teks-teks klasik melalui pendekatan interdisipliner, agar warisan keilmuan Islam tidak hanya dipahami secara normatif, tetapi juga dalam konteks sosial dan politik yang melingkupinya. Dalam diskusi interaktif yang berlangsung hangat, para peserta antusias menanggapi gagasan-gagasan yang tidak linear dengan arus utama sebagaimana jamak dipahami selama ini. Dalam kesempatan ini, saya berusaha untuk mengaitkan epistemologi ushul fiqh dengan praksis kekuasaan dalam sejarah peradaban politik Islam. |
Melalui kegiatan ini, FSH UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya untuk menghidupkan tradisi ilmiah kritis terhadap turats, sekaligus memperkuat posisi kajian syariah dalam menjawab tantangan kontemporer. Kajian Turats menjadi ruang penting bagi pengembangan intelektualitas Islam yang reflektif, terbuka, dan peka terhadap dinamika sosial-politik masyarakat Muslim kontemporer.
Leave a Comment