| 0 Comments | 12 Views
Zaman keemasan Islam pada abad pertengahan salah satunya merujuk kepada
dinasti Abbasiyah di Baghdad. Kala itu Khalifah Harun Al Rasyid berhasil mendirikan
pusat ilmu pengetahuan dan penelitian bernama Baitul Hikmah atau House of
Wisdom. Puncaknya pusat studi ini berhasil dikembangkan oleh generasi
penerusnya yaitu Khalifah Al Makmun bin Harun Al Rasyid melalui fasilitasi para
ilmuwan dalam penerjemahan dan pengembangan beragam disiplin ilmu seperti
matematika, astronomi, kimia, zoologi, geografi, dan kartografi. Salah satu
tokoh ahli matematika di era tersebut yaitu Muḥammad bin Mūsā al-Khwārizmī. Beliau
menuliskan beberapa buku berkait dengan matematika dan astronomi. Al-Kitāb
al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala merupakan buku pertama yang
ditulisnya dan menjadi sangat populer. Secara umum buku ini merangkum
perhitungan dengan dua operasi yaitu al-jabr dan al-muqabala.
Al-Jabr
atau pemulihan adalah proses menghilangkan unit negatif, akar, dan kuadrat dari
suatu persamaan dengan cara menambahkan nilai yang sama pada kedua sisi. Adapun
al-muqabala atau penyeimbangan merupakan proses membawa kuantitas dari tipe
yang sama ke sisi persamaan yang sama. Kedua jenis operasi ini digunakan dalam
menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat dengan cara menyederhanakan persamaan
menjadi salah satu dari enam bentuk umum berikut (diasumsikan b dan c
adalah bilangan bulat positif):
Al Khwarizmi menjelaskan bentuk ax^2 sebagai kuadrat yang dalam notasi matematika
modern lebih dikenal dengan x^2, bentuk bx sebagai akar yang kini dikenal
dengan x, dan bentuk c sebagai sebarang bilangan konstanta.
Leave a Comment