| 0 Comments | 199 Views
Eksplorasi hasil-hasil penelitian terbaru merupakan langkah penting untuk membangun kajian teori yang valid dan mutakhir, terutama dalam bidang Pendidikan Agama Islam (PAI). Dengan menggali berbagai publikasi ilmiah dari jurnal bereputasi, para akademisi dapat memastikan bahwa pendekatan pedagogik yang diterapkan bersandar pada fondasi ilmiah yang kuat dan relevan dengan perkembangan zaman. Kajian ini sekaligus menjadi pijakan dalam menyusun strategi pembelajaran yang adaptif terhadap dinamika era digital, menjawab kebutuhan aktual peserta didik, serta meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
Tutorial exploring scopus bisa dilihat di link https://www.youtube.com/watch?v=RxMUmAmjjH0&t=12s
Science and Technology Index (SINTA) menjadi salah satu instrumen penting dalam pemetaan kualitas publikasi ilmiah di Indonesia. Platform ini menyajikan data terukur mengenai kinerja peneliti, institusi, dan jurnal berbasis skor sitasi serta produktivitas. Keberadaan SINTA mempermudah dosen dan peneliti dalam mengakses informasi kredibel untuk mendukung riset serta meningkatkan akuntabilitas dan reputasi ilmiah. Dalam konteks pendidikan Islam, SINTA juga mencerminkan geliat riset yang meningkat, khususnya di kampus-kampus keagamaan seperti UIN Sunan Kalijaga yang menjadi salah satu kontributor terbesar dalam publikasi bertema Islamic education.
(Berita ulasan prestasi S2 PAI di SINTA https://paimagister.uin-suka.ac.id/id/berita/detail/12620/magister-pendidikan-agama-islam-raih-peringkat-2-sinta-score-te
Blended learning hadir sebagai solusi strategis yang menggabungkan keunggulan pembelajaran daring dan luring. Model ini memungkinkan fleksibilitas dalam penyampaian materi, interaksi yang lebih dinamis, serta personalisasi dalam proses belajar. Dengan menerapkan sistem dan sintaksis pembelajaran yang terstruktur, blended learning tidak hanya memperkaya metode pembelajaran PAI, tetapi juga memperkuat keterlibatan peserta didik dalam mengeksplorasi nilai-nilai agama secara kontekstual di era digital yang cepat berubah.
(Materi blended learning dan sintaksis dapat dilihat pada link https://www.ijiet.org/show-166-1973-1.html
Untuk menunjang implementasi blended learning, penyediaan media pembelajaran berbasis digital seperti e-resources menjadi kebutuhan mendesak. Dosen dituntut untuk menyediakan sumber belajar yang dapat diakses kapan saja oleh mahasiswa, baik berupa e-book, jurnal daring, video pembelajaran, maupun platform interaktif lainnya. Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan media sosial juga membuka ruang bagi inovasi penyampaian materi PAI, mendorong keterlibatan aktif dan refleksi kritis dalam memahami ajaran agama melalui pendekatan kekinian.
(Contoh produk web AI tentang media PAI https://www.youtube.com/watch?v=A04OTnal2L4&t=64s)
Namun, transformasi ini tidak lepas dari berbagai tantangan. Pembelajaran PAI di era digital menghadapi persoalan integrasi antara dunia fisik dan digital, serta bagaimana mengaitkan substansi keilmuan Islam dengan kehidupan kontemporer. Selain itu, kesenjangan literasi digital, keterbatasan infrastruktur, dan adaptasi pedagogis menjadi realitas yang harus dihadapi secara strategis. Maka, dibutuhkan sinergi antara dosen, institusi, dan kebijakan nasional untuk memastikan bahwa transformasi digital dalam pendidikan Islam tetap menjaga ruh keilmuan sekaligus relevan dengan zaman.
Leave a Comment