| 0 Comments | 6 Views

Di serambi masjid yang usang dan sunyi,
Bayanganku memanjang, ikut bersujud,
Langkah gontai merayap mencari arti,
Keresahan hati berbisik, merayu sunyi.

Angin malam memeluk bahu yang ringkih,
Pintu kayu merintih, seolah ikut menangis,
Aku dan serambi dalam tangis tanpa isak,
Mencari-cari cara, agar jiwa tak lagi berjarak.

Dingin lantai memeluk dahiku yang gundah,
Lampu remang merangkul sendirian yang resah,
Di sini aku merapuh, dan di sini aku rapuh,
Berharap bisa menyatu dengan-Mu, ya Rabbku.



Leave a Comment