| 0 Comments | 508 Views


Sebagian diantara kita mungkin pernah memainkan bedil lodong ini atau setidaknya mengetahui bedil lodong; meskipun juga sebagian yang lain tidak tahu sama sekali apa itu bedil lodong.

Bedil Lodong istilah yang dipakai di Tatar Parahyangan; ditempat lain mungkin dijumpai istilah Meriam Bambu, Meriam Karbit, Bedil Bambu, Mercon Bumbung, dan lain-lainnya. Bedil lodong biasanya dibuat dari bahan bambu dengan beberapa buku (ruas), pohon pisang, tangkal kawung (pohon aren), atau kadang anak-anak membuat dari botol plastik yang dilubangi dan disambung dengan selongsong bambu.












             



Bedil Lodong


Bedil lodong biasanya dimainkan oleh anak-anak dan remaja atau bahkan laki-laki dewasa di daerah Priangan pada masa bulan puasa menjelang hari raya. Biasa dimainkan sejak sore hari dan dilanjutkan setelah tarawih, seringkali dimainkan beramai-ramai dan terkadang jadi sarana “perang” antar kampung. “perang” antar kampung ini tidak bertujuan untuk kompetisi dan parameter kesuksesan Bedil Lodong ditandai dari keras tidaknya bunyi yang dihasilkan. Bedil Lodong hanya sebagai permainan saja.















Anak-anak bermain Bedil Lodong



Permainan ini sering dianggap berbahaya (jika tidak hati-hati dan tidak dimainkan dengan prosedur yang baik dan benar) dan sering kali dilarang karena menimbulkan polusi suara; tetapi tetap saja masih banyak yang memainkan permainan ini.

 

Aktor utama pada permainan ini adalah Karbit. Senyawa utama dalam karbit adalah Kalsium Karbida yang memiliki Rumus Kimia CaC2. Karbit yang diperoleh dipasaran berbentuk padatan yang keras dan berwarna abu-abu atau coklat. Karbit mengandung 80-85% kalsium karbida, sisanya adalah senyawa fosfor, senyawa nitrogen dan senyawa belerang dalam bentuk PH3, NH3 dan H2S; karena senyawa ikutan inilah karbit menjadi berbau menyengat.














                 


 Karbit



Pada permainan bedil lodong, penggunaan karbit dicampur terlebih dahulu dengan air yang sudah ditempatkan dalam dasar rongga bambu. Kalsium karbida yang bereaksi dengan air akan menghasilkan gas asetilen yang bersifat mudah terbakar dengan reaksi:

 

CaC2(s) + 2H2O(l)     Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)

 

Api digunakan untuk menyulut bedil lodong, gas asetilen yang tersambar api akan disalurkan pada ruas-ruas batang bambu dan menghasilkan suara. Untuk menghasilkan bunyi dentuman yang keras dan menggelegar, tentunya, perlu optimasi jumlah air dan jumlah karbit yang digunakan per satu kali sulut, panjang ruas bambu, diameter bambu, dan juga bahan bambu.

Bedil lodong biasanya hanya menggunakan jenis bambu tertentu saja yang tebal dan kuat. Bedil lodong dari bahan pohon aren biasanya memiliki suara yang lebih menggelegar. Setelah selesai permainan akan diperoleh endapan kapur Ca(OH)2 pada dasar bedil lodong dan biasanya dibersihkan untuk memulai kembali permainan selanjutnya.

 

 

Dalam kehidupan sehari-hari, karbit juga banyak digunakan untuk Las Karbit. Las Karbit sendiri merupakan proses penyambungan logam dengan logam lain yang menggunakan gas asetilen sebagai bahan bakarnya. Suhu nyala api yang dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dengan air ini bisa mencapai 3500oC sehingga dapat melelehkan dan mencairkan logam.

 













                       
                         
Las Karbit

   

Selain itu, karbit juga sering dipakai untuk mempercepat proses pematangan buah-buahan, sehingga muncul istilah “di-karbit”. Proses pematangan buah-buahan dengan karbit merupakan cara “pemaksaan” yang tidak berlangsung secara alamiah.


















Penggunaan Karbit untuk mempercepat pematangan buah-buahan



Proses pematangan buah-buahan terjadi karena adanya gas asetilen yang dihasilkan oleh buah-buahan itu sendiri. Gas asetilen yang melingkupi buah akan membantu proses pematangan buah itu sendiri. Semakin banyak gas asetilen yang dihasilkan buah, maka proses pematangan akan berlangsung lebih cepat. Gas asetilen berdifusi dari satu buah ke buah lainnya. Buah akan matang lebih cepat jika buah tersebut disimpan dalam kantong plastik yang mengakibatkan gas asetilen terakumulasi.































Proses pengkarbitan Buah-buahan dalam wadah tertutup


Gas asetilen yang dihasilkan dari reaksi antar karbit dengan air akan menghasilkan tambahan jumlah gas asetilen sehingga proses pematangan buah akan berlangsung lebih cepat. Penggunaan karbit untuk mematangkan buah juga biasanya dilakukan dalam wadah yang tertutup. <irwanugraha>

 

 











Sumber foto : 

https://stock.adobe.com/de/images/karbit-calciumcarbid/119091672?as_campaign=ftmigration2&as_channel=dpcft&as_campclass=brand&as_source=ft_web&as_camptype=acquisition&as_audience=users&as_content=closure_asset-detail-page

https://www.republika.co.id/berita/ramadhan/kabar-ramadhan/14/07/09/n8fqce-bedil-lodong-beraksi

https://foto.bisnis.com/view/20210512/1393544/mainan-meriam-bambu-masih-menjadi-tradisi-pemuda-di-sejumlah-daerah-untuk-menyambut-idul-fitri

https://article13.info/las-karbit-31/

https://materikimia.com/10-contoh-alkana-alkena-alkuna-dalam-kehidupan-sehari-hari/

https://tipsmenggunakanitu.blogspot.com/2019/07/cara-menggunakan-karbit-untuk-buah.html

 

 

 

 


Leave a Comment