| 0 Comments | 154 Views
Mario Molina dilahirkan di Mexico City pada
tanggal 19 Maret 1943. Ayahnya Mario Molina Pasquel adalah
seorang pengacara dan pengajar di
Setelah beberapa tahun di Barkeley dengan riset di
bidang dinamika kimia, dia bergabung ke kelompok Professor F. Sherwood (Sherry)
Rowland sebagai mahasiswa postdoctoral di Irvine, CA. Rowland merupakan perintis penelitian sifat
kimia “hot atom”, meneliti sifat-sifat kimia atom dengan energi
translasi berlebih dan diproduksi melalui proses radioaktif. Salah satu bidang
kajian risetnya berhubungan dengan chlorofluorocarbons (CFCs), yang
terakumulasi di atmosfer, dan pada saat itu tidak memiliki efek yang signifikan
pada lingkungan. Tiga bulan setibanya di Irvine, dia mengembangkan teori penipisan
lapisan ozon-CFC (CFC-ozone depletion theory). Pada tahun 1975, dia
menjadi Asisten Profesor. Kemudian, dia memulai program mandiri untuk meneliti
sifat kimia dan spektroskopik senyawa atmosfer yang penting, dengan fokus pada
senyawa yang tidak stabil dan sulit ditangani di laboratorium, seperti asam
hipoklorida, klor nitrit, asam peroksinitrit, dan lain sebagainya. Setelah
menghabiskan waktu selama tujuh tahun di Irvine sebagai Asisten Profesor dan
kemudian Associate Professor, di bergabung ke bagian Molecular
Physics and Chemistry di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, CA. Pada
1989, dia menjadi Profesor Kimia Atmosfer di Department of Earth,
Atmospheric and Planetary Sciences dan Department of Chemistry, Massachusetts
Institute of Technology, Cambridge, MA, yang mana ditempat inilah dia
melanjutkan penelitian mengenai isu-isu kimia atmosfer global.
Dia adalah anggota United States National Academy
of Sciences, Institute of Medicine dan Pontifical Academy of
Sciences. Dia menjabat sebagai United States President's Committee of Advisors
in Science and Technology, sekretaris Lembaga Penasehat Energi, National
Research Council Board dalam bidang Environmental Studies and Toxicology,
dan lembaga US-Mexico Foundation of Science dan berbagai organisasi lingkungan
non profit. Pada 1995, di berbagi Nobel Prize bidang kimia dengan Paul Crutzen dan
F. Sherwood Rowland untuk penelitian mereka pada kimia atmosfer, khususnya
pembentukan dan dekomposisi ozon.
Dia menikahi Luisa Tan, seorang kolaborator pada
penelitiannya dan mereka memiliki dua orang putra.
Leave a Comment