| 0 Comments | 266 Views

Gedung Student Center (SC) UIN Sunan Kalijaga diresmikan oleh Rektor Prof. Dr. Amin Abdullah pada 6 Desember 2005. Gedung ini dibangun dengan melihat latar belakang kehidupan organisasi kemahasiswaan (ormawa) pada saat itu yang menempati ruang kesekretariatan terpisah-pisah. Kantor dan tempat koordinasi mereka berada di gedung Fakultas masing-masing.

Dengan kondisi tersebut, tidak jarang terjadi ketimpangan sekaligus tumpang tindih program kerja antara ormawa satu dengan yang lain. Untuk memaksimalkan pemberdayaan mahasiswa, agar kinerja lebih optimal, koordinasi lebih mudah, serta agar antar ormawa saling berkomunikasi, maka dipikirkanlah model untuk menyatukan kantor ormawa dalam satu tempat.

Dengan mempelajari konsep Student Center di perguruan tinggi lain seperti UI, UIN Jakarta, UIN Malang, NTU Singapura, dan beberapa perguruan tinggi di Malaysia, saya mengutip laporan utama buletin Kalijaga Student Center (Edisi 1 Desember 2007),  maka didapatilah konsep yang diterapkan oleh SC UIN Sunan Kalijaga seperti saat ini. Yakni, konsep SC yang mewadahi semua ormawa dalam satu gedung, saling terkoneksi antara satu ormawa dengan ormawa lain, ormawa yang memiliki tata kelola, struktur kerja, dan manajemen lembaga kemahasiswaan yang tertata.

Realisasinya adalah sebuah bangunan SC dengan tiga lantai, masing-masing ormawa (SEMA, DEMA, UKM, dan HMPS) memperoleh ruang administrasi dan fasilitas pendukung seperti furnitur kantor, komputer, jaringan telpon, jaringan internet, ruang rapat, musholla, televisi, koran harian, MCK, dan tempat parkir. Pengelolaan SC dipegang oleh Koordinator Kegiatan dan Ketertiban SC. Selain itu dibentuk pula Tim Disiplin Kantor SC. 


Seiring perjalanan waktu, berdasarkan data intensitas pemakaian ruang gedung SC (2010-2015) dan pengamatan langsung (2017-2019), ternyata aktivitas mahasiswa dan ormawa yang berjalan rutin adalah aktivitas UKM-UKM. Yakni yang kantornya berada di lantai 1. Sementara itu, ormawa yang berbasis Fakultas, ada yang aktif, ada yang tidak, namun lebih banyak yang kurang aktif. Yakni ormawa yang kebanyakan berkantor di lantai 2 dan 3.

Di sisi lain, kebutuhan akan tempat yang lebih besar untuk kegiatan (bukan untuk berkantor) cenderung meningkat (2017-2019). Banyak permohonan peminjaman ruang untuk berkegiatan (kapasitas ruangan untuk menampung 20-50 orang) harus terbentur terbatasnya ketersediaan ruang. Ruang yang bisa ditawarkan di SC hanyalah Hall SC lantai 1, Hall SC lantai 2, ruang rapat ormawa (utara) dan teras depannya.

Alternatif ruang kegiatan ormawa jika tidak memperoleh ruang di SC adalah ruang teatrikal Fakultas dan ruang rapat di Gedung Rektorat Lama. Beberapa ormawa kadang memilih beraktivitas di luar ruangan yaitu di halaman parkir, di masjid kampus, di depan gedung Multipurpose, di depan gedung Fakultas, atau bahkan ke luar kampus.

Pandemi COVID-19 (2020-2021) menegaskan pola berkegiatan mahasiswa yang baru, seperti: tidak terlalu membutuhkan sekretariat yang tetap; sekretariat fisik tidak terlalu dibutuhkan karena koordinasi bisa dilakukan online dan data kesekretariatan ormawa sudah ada di laptop ataupun drive cloud, yang merupakan adaptasi perilaku karena pembatasan aktivitas fisik (physical distancing) dan lockdown; serta aktivitas atau kegiatan mahasiswa bisa dilakukan baik secara online, hybrid, ataupun offline. 

Pasca Pandemi COVID-19, tahun 2022, sebagai masa peralihan dari online ke offline, suasana kegiatan mahasiswa di Gedung SC menunjukkan peningkatan kebutuhan ruang/space untuk kegiatan offline serta ditinggalkannya sekretariat fisik sebagai basis representasi organisasi. Hal ini dibuktikan dengan tetap senyapnya lantai 2 dan 3 meski perkuliahan sudah tidak online, dan mahasiswa sudah kembali aktif di kampus secara offline. Di sisi lain, aktivitas organisasi terlihat semarak di dunia online, seperti Instagram, Youtube, dan website. 

Melihat perubahan perilaku berkegiatan mahasiswa dan ormawa inilah maka usulan mengenai perubahan setting ruangan Student Center direalisasikan. Ruangan yang jarang dipakai di lantai 2 dan 3, yang bentuknya bersekat-sekat untuk masing-masing ormawa itu dinilai sudah tidak memenuhi keperluan mahasiswa saat ini.

Ruang-ruang tersebut akan diubah menjadi ruang yang lebih besar, yang dapat digunakan oleh 20-30 mahasiswa. Artinya satu ruangan besar itu dapat digunakan bergantian oleh banyak ormawa, dengan waktu kegiatan yang berbeda, sehingga dengan luasan ruang yang sama dapat diperoleh kemanfaatan yang lebih banyak.

Konsep ini serupa dengan model ride-sharing pada Gojek, yaitu satu kendaraan yang sama dapat dipakai oleh lebih banyak orang, tanpa masing-masing orang perlu memiliki kendaraan tersebut. Maka dari itu, akan diperoleh efisiensi dari sumber daya yang sama, untuk memperoleh kemanfaatan yang lebih banyak. Dalam hal penggunaan ruang, maka disebutlah istilah co-working space.

Alasan lainnya adalah, ruangan di gedung SC sudah tidak mencukupi untuk mewadahi seluruh entitas ormawa dari setiap Fakultas, karena seiring waktu, program studi (prodi) baru terus bertambah, sementara ruang SC pasti tidak bertambah. Sehingga, jika tidak diatur ulang, dapat dipastikan ada ormawa prodi baru yang tidak terwadahi di gedung SC. 

Maka, pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, diundanglah para Ketua ormawa, SEMA, DEMA, UKM, dan HMPS di Hall SC lantai 1 untuk kegiatan sosialisasi rencana revitalisasi ruangan gedung SC. Argumentasi revitalisasi disampaikan. Dan betul saja, respon para pengguna SC adalah mendukung, mengingat mereka melihat sendiri ada banyak ruangan yang terlihat selalu dan terkunci. Kondisinya pun kotor dan berdebu tak pernah disentuh pemiliknya.

Selanjutnya, mulai 30 Oktober 2023, pengerjaan ruangan baru berkonsep co-working space dimulai, yaitu ruang ormawa FST (3.67, 3.68, 3.69, 3.70, dan 3.71) dijadikan satu ruangan besar. Sementara barang-barang ormawa dari ruang-ruang itu ditempatkan di satu ruang barang yaitu 3.72 (paling selatan). 

Peresmian ruang Coworking Space lantai 3 terlaksana pada 12 Januari 2024. Wakil Rektor III, Dr. Abdur Rozaki, Kabag Umum, Radiman, ST., MT., Kabag Kemahasiswaan, Drs. Boy Fendria Djatnika, M.Si., dan Kabag Akademik, Khoirul Anwar, MA.,  melihat langsung ruangan dan memberi pesan kesan untuk mahasiswa yang hadir pada saat itu.  Ruangan baru ini dapat digunakan oleh seluruh mahasiswa dan ormawa UIN Sunan Kalijaga untuk berdiskusi, rapat, belajar, berkolaborasi, dan kegiatan kemahasiswaan lainnya.

Respon mahasiswa dan ormawa sangat bagus terhadap ruangan baru tersebut. Permohonan pemakaian ruang terus mengalir terutama untuk penggunaan pada waktu akhir pekan. Artinya, solusi yang ditawarkan adalah tepat. 

Melihat antusiasme itu, gedung Greenhouse juga ditata ulang. Beton-beton yang berada di tengah ruangan dihilangkan sehingga terwujudlah sebuah ruangan semi outdoor yang luas. Awal Februari 2024, Greenhouse sudah bisa digunakan oleh mahasiswa dan ormawa. Bahkan sebelum Greenhouse selesai direnovasi, beberapa ormawa sudah berkeinginan memakainya.

Bersamaan dengan itu, pada Januari 2024, musholla SC lantai 1 juga disetting ulang. Penambahan alas untuk sholat dan furnitur baru diterapkan. Jembatan penghubung antara SC dan Fakultas dibuka untuk memfasilitasi kemudahan akses mahasiswa, seiring bertambahnya tenaga cleaning service dan tenaga satuan pengamanan di SC pada awal tahun 2024.

Rencana fase lanjutan untuk revitalisasi SC terus diproses. Konsep serupa dicopy untuk ruangan-ruangan lantai 2 dan lantai 3 lainnya. Dengan memperoleh ruang berukuran besar yang lebih banyak, serta format baru yang lebih nyaman, diharapkan kegiatan mahasiswa dan ormawa meningkat dan mahasiswa puas memperoleh fasilitas yang memadai. 

Fase selanjutnya.


Leave a Comment