| 0 Comments | 82 Views

Card Image

Alat dan Bahan Ecoprint Teknik Pounding

Pada Sabtu, 3 Agustus 2024, Dukuh Nglegok, Kalurahan Giritirto, Purwosari, Gunungkidul, DIY menjadi lokasi pelaksanaan Workshop Pembuatan Ecoprint. Kegiatan ini, yang merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat oleh tim dosen Pendidikan Fisika dan Pendidikan Biologi dengan ketua Puspo Rohmi, M.Pd serta anggota Iva Nandya Atika, M.Ed., Erna Wulandari, M.Sc., dan Annisa Firanti, S.Pd.Si., M.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas remaja sekaligus menanamkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan berbasis keberlanjutan. 

Workshop ini diikuti oleh puluhan remaja dan anak-anak setempat yang membawa daun dan bunga dari lingkungan sekitar rumah mereka sebagai bahan utama untuk ecoprint. Proses pembuatan motif ecoprint dilakukan dengan menggunakan teknik pounding, yaitu teknik menumbuk daun dan bunga langsung pada media kain untuk mencetak pola alami. Media yang digunakan adalah tas blacu, sehingga hasil karya dapat dimanfaatkan secara langsung oleh peserta, misalnya sebagai tas untuk ke mengaji, tas belanja ramah lingkungan, atau aksesori sehari-hari.

Ketua tim pengabdian,  Puspo Rohmi, M.Pd.  menjelaskan alasan pemilihan teknik pounding dalam workshop ini:
"Teknik pounding dipilih karena sederhana, aman, dan sangat cocok untuk dikenalkan kepada anak-anak dan remaja. Dengan teknik ini, mereka dapat langsung melihat hasil cetakan daun dan bunga pada kain secara instan tanpa memerlukan alat atau bahan kimia tambahan. Selain itu, teknik ini memanfaatkan energi fisik sehingga sekaligus menjadi aktivitas yang menyenangkan dan interaktif."

Kegiatan dimulai dengan penjelasan mengenai dasar-dasar ecoprint, pengenalan teknik pounding, serta pemilihan jenis daun dan bunga yang dapat menghasilkan warna alami terbaik. Setelah itu, peserta mempraktikkan teknik pounding di bawah bimbingan tim pengabdian. Salah satu peserta, merasa terkesan dengan teknik yang diajarkan:

"Tekniknya gampang, tapi hasilnya luar biasa. Saya suka melihat bagaimana warna dan pola daun muncul di tas blacu. Ini jadi pengalaman baru yang seru dan bermanfaat."


Kegiatan yang berlangsung di rumah Dukuh Nglegok ini mendapat apresiasi positif dari peserta dan dukuh. Ibu Dukuh Nglegok mengungkapkan rasa terima kasih atas pelaksanaan program ini:
"Kami sangat senang karena anak-anak dan remaja di sini bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Teknik pounding di ecoprint ini menarik sekali karena kita bisa langsung mencetak pola tanpa alat yang rumit. Selain seru, saya jadi tahu kalau dedaunan sekitar bisa dimanfaatkan anak-anak untuk sesuatu yang kreatif. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan."

Melalui workshop ini, tim PkM berhasil memberikan pengalaman edukatif sekaligus aplikatif bagi generasi muda. Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi para remaja, workshop ini juga memperkuat kesadaran bahwa pelestarian lingkungan dapat dimulai dari hal-hal kecil yang bermanfaat.


Leave a Comment