| 0 Comments | 42 Views
Pembuatan bahan-bahan
kimia lain yang ditemukan Kimiawan Muslim untuk kebutuhan bahan kimia adalah:
· Mutiara
Buatan. Dalam bukunya Kitab al-Durra al-Maknuna (The Book of the Hidden Pearl),
jabir ibnu hayyan menjelaskan resep pertama untuk pembuatan mutiara buatan dan
pemurnian mutiara yang berubah warna dari laut atau dari minyak.
· Keramik. Diantara abad ke-8 sampai abad ke-18,
penggunaan keramik berlapis kaca lazim digunakan dalam seni Islam. Biasanya
dalam bentuk tembikar yang rumit. Kaca buram yang mengandung timah salah satu
teknologi baru yang dikembangkan oleh para ahli tembikar muslim saat itu.
Glasir Islam pertama yang ditemukan berasal dari Basrah dalam bentuk sebuah
benda berkelir biru, yang berasal dari sekitar abad ke-8.
Kontribusi
signifikan yang lainnya adalah pengembangan keramik stonepaste, yang berasal dari Irak pada abad ke-9 M. Pusat tembikar
keramik inovatif berada di Fustat (dari 975 sampai 1075), Damaskus (dari 110
hingga 1600), Tabriz (dari 1470 sampai 1550).
·
Lem dari keju. Masih dalam
bukunya The Book
of the Hidden Pearl, Jabir menjelaskan pembuatan lem dari keju. Jabir
juga menjelaskan dan memformulasikan resep pertama untuk pewarnaan batu permata
buatan dan mutiara.
·
Minyak Essensial. Minyak
essensial pertama kali dibuat oleh Ibnu Sina pada awal abad ke-11 M dengan
menggunakan destilasi uap. Minyak essensial ini digunakan sebagai aromaterapi, bahan
pembuatan minuman dan bahan wewangian (parfum).
·
Kembang api dan Petasan. Kembang api
dan petasan diadopsi dari China, akan tetapi untuk keperluan yang lebih luas
dan komposisi yang tepat dikembangkan oleh Hasan Al Rammah (meninggal pada
1295). Hasan Al Rammah dikenal sebagai Kimiawan dan Insinyur Muslim yang
membuat bubuk mesiu dan bahan peledak. Disebutkan pula sebagai orang pertama
yang membuat prototip torpedo. Pada tahun 1270 di Syria, Ia menghasilkan
komposisi mesiu pertama (sekitar 75% saltpetre/sendawa (kalium nitrat),
10% sulfur dan 15% karbon).
·
Minyak Tanah. Minyak tanah
pertama kali diproduksi dari proses destilasi minyak bumi dan pertama kali
dijelaskan oleh Ar-Razi pada abad ke-9 M di Baghdad. Dalam bukunya Kitab
al-Asrar (Book of
Secrets), Ar-Razi menjelaskan dua metode untuk memproduksi minyak tanah,
yaitu: metode dengan menggunakan tanah liat sebagai bahan penyerap dan metode
lainnya menggunakan menggunakan amonium klorida (sal ammoniac). Ar-Razi juga menggambarkan lampu minyak pertama (naffatah) yang digunakan untuk
pemanasan dan penerangan.
· Asam
Mineral. Asam mineral yang penting adalah asam
nitrat, asam sulfat dan asam klorida pertama kali dibuat oleh Jabir. Ketiga
asam mineral ini tetap menjadi produk yang umum dan penting dalam industri
kimia lebih dari seribu tahun.
· Naphtha dan
Tar. Pada abad ke-8, jalan-jalan kota Baghdad merupakan
jalanan pertama yang diaspal dengan menggunakan tar yang diperoleh dari
destilasi fraksinasi minyak bumi. Pada abad ke-9, ladang minyak dibuka di
daerah Baku (Azerbaijan) untuk menghasilkan naphtha pertama. Ladang-ladang
minyak ini dijelaskan oleh Masudi pada abad ke-10 dan Marco Polo pada abad ke-13,
yang menggambarkan hasil ladang tersebut berupa minyak dari sumur-sumur minyak
yang dimuat dalam ratusan kapal.
· Bensin. Kimiawan
muslim juga yang pertama menghasilkan bensin dari minyak mentah dengan
menggunakan proses destilasi.
· Plated Mail. Masih dalam
bukunya, Jabir juga menjealskan penemuan Plated
Mail yang digunakan untuk melapisi bazu zirah (jawasin), helm (bid) dan
tameng/perisai (daraq).
Bersambung ke Bagian 8 : https://blog.uin-suka.ac.id/irwan.nugraha/alkemi-kimia-dan-islam-bagian-8
Leave a Comment