| 0 Comments | 79 Views

Card Image

#MenulisBuku

Mungkin yang orang banyak tidak tahu ketika melihat saya banyak menyusun buku adalah prosesnya. Menulis buku beda konsep dengan menyusun artikel penelitian. Menyusun artikel penelitian hanya butuh waktu pendek. Sementara buku, simplenya berapa bab nah kalikan effort menyusun artikel. Jika 15 bab ya setara 15 artikel kan? Nah cek saja diri sendiri. Seberapa mampu menulis artikel x jumlah bab.

Itu sebabnya ketika saya sedang onfire menulis buku harus diusahakan jangan terdistract karena takut kehilangan momentum. Itu sebabnya kalau saya mata belum berkunang-kunang jarang memutuskan beristirahat.  Tapi... bahagianya ketika sudah selesai itu lho. Apalagi pas lolos seleksi dewab dreksi. Lalu lanjut proses editorial. Hehehe itu mirip dengan proses bimbingan disertasi atau mirip proses review artikel di jurnal. Simplenya kan ngga mungkin perusahaan penerbitan membiayai penerbitan dan percetakan buku s.d minimal 1000 eksemplar dengan kemungkinan ngga laku. Atau penerbit jurnal bereputasi menerbitkan artikel non-apc atau non-open access dengan kualitas rendah dengan kemungkinan artikelnya tak ada yang download atau mencitasi.  Ya kira kira sesimple itulah perasaan ketika 1 buku akhirnya terbit.


Leave a Comment