| 0 Comments | 47 Views

Dua Musim di Turkiye: Catatan Perjalanan Seorang Musafir Tropis

Di bawah langit Istanbul yang bening, menara-menara masjid memotong garis cakrawala. Azan Subuh berkumandang dari berbagai arah, saling bersahutan, menembus udara dingin yang menggigit pipi. Musim dingin membuat kota ini terbangun dengan enggan. Matahari, seolah tak ingin terburu-buru, baru menampak...

Read More +

| 0 Comments | 72 Views

Maiden Tower: Di Antara Kota, Batu, dan Cerita

Di bawah cahaya siang yang jujur dan jelas, menara itu berdiri, menyimpan diam yang tak lekas tuntas.Siang itu, kota Baku memantulkan terang yang bersih. Langit tanpa awan, dan angin dari Laut Kaspia hanya berembus pelan. Aku berjalan menyusuri lorong-lorong kota tua yang dikelilingi tembok tinggi,...

Read More +

| 0 Comments | 125 Views

Sejenak di Masjid Putra: Catatan dari Putrajaya, Malaysia

Hari itu, langit Putrajaya bersih nyaris tanpa awan. Aku berdiri di pelataran besar Masjid Putra, menatap kubah merah muda yang menjulang—megah, tapi tak mengintimidasi. Warnanya lembut, seakan ingin bicara, “Mari masuk, mari diam sejenak.”Putrajaya adalah kota administratif. Segalanya terasa ...

Read More +

| 0 Comments | 228 Views

Dari Kaki Menara Kembar (Twin Towers): Belajar Berdiri Lebih Tinggi

Hari itu, aku berdiri di bawah kaki Petronas Twin Towers. Panas matahari Kuala Lumpur tak membuat langkahku mundur. Justru cahaya itu membuat bayangan dua menara ini jatuh panjang ke tanah, seolah mengingatkan: mimpi yang tinggi selalu punya akar yang dalam.Menara kembar ini dulunya adalah gedung te...

Read More +

| 0 Comments | 106 Views

Sebangau: Aku Belajar Mendengar dari Air yang Tidak Jernih, Tapi Jujur

Siang itu aku berada di sebuah dunia yang terasa seperti tidak tersentuh waktu. Taman Nasional Sebangau, terbentang luas di antara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan, adalah bentang alam yang diam-diam memeluk banyak kehidupan. Aku menaiki kelotok dari Palangka Raya, menyusuri sungai kecil yang ten...

Read More +