| 0 Comments | 135 Views
Yuliani Nurani Sujiono (2012) mengatakan Bermain adalah kegiatan anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Anak usia dini tidak membedakan antara bermain, belajar dan bekerja. dengan adanya konsep bermain untuk anak usia dini diharapkan tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan baik karena dunia anak adalah dunia penuh dengan bermain dan permainan.
Bermain bagi anak merupakan sarana untuk menumpahkan kegiatan aktif dalam mencapai kesenangan dari kegiatan yang dilakukannya. Bermain juga berperan dalam membangkitkan saraf motorik dan sensoriknya (Maimunah Hasan:2013)
Dunia anak yang penuh dengan permainan ini yang menjadikan munculnya ide untuk menyusun Alat Permainan Edukatif yang nantinya dapat digunakan guru sebagai sarana dalam mengenalkan beberapa konten pendidikan.Pada tahun 1972, Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial memperkenalkan istilah Alat Permainan Edukatif (APE). Sebenarnya, APE ini merupakan pengembangan proyek pembuat buku keluarga dan balita yang dikelola oleh Kantor Menteri Urusan Peranan Wanita. Karena keberhasilan proyek tersebut, APE digunakan di seluruh wilayah Indonesia melalui program-program BKKBN dan Ibu-Ibu PKK.
Alat bermain adalah segala macam sarana yang bisa merangsang aktivitas
yang membuat anak senang. Sedangkan alat permainan edukatif yaitu alat
bermain yang dapat meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik.
Artinya, alat permainan edukatif adalah sarana yang dapat merangsang aktivitas
anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan
teknologi modern maupun teknologi sedehana bahkan bersifat tradisional. Alat
permainan edukatif juga merupakan alat yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman anak tentang sesuatu. (Andang ismail:2006).
Jenis dan Macam-Macam Permainan Edukatif
a. Permainan dominan fisik atau bermain aktif, permainan ini menguras cukup banyak energi anak dalam melakukkan permainan. Permainan yang dimaksud seperti: 1. Permainan fisik bebas indoor adalah permainan yang dilakukan di dalam ruangan dan permainan yang dilakukan secara bebas, maksudnya permainan ini dapat dimainkan secara bebas oleh peserta didik tanpa perlunya bimbingan orang dewasa. Namun dengan bantuan atau bimbingan orang dewasa permainan ini akan semakin dapat dipahami anak dengan mudah. Adapun permainan fisik indoor seperti: bermain musik (bernyanyi dan memainkan alat musik), bermain tepuk dan bermain pesan berantai. 2. Permainan fisik out door adalah permainan yang dilakukan di luar ruangan atau kelas, biasanya permainan ini dilakukan di halaman sekolah, taman bak pasir dan lapangan yang ada didekat anak-anak. permainan out door seperti: permainan olah raga (petak umpet, ular naga, dan lompat tali), permainan fisik role play atau bermain peran, bermain mengumpulkan benda-benda di alam, permainan pasir dan melakukan penjelajahan. b. Permainan dominan non fisik atau bermain pasif, permainan ini tidak membutuhkan tenaga fisik yang besar dibanding permainan lainnya. Beberapa permainan dominan non fisik antara lain: membaca, menulis, menggambar, mewarnai, mendengarkan radio, dan menonton film.
Menurut Anggani Sudono, perkembangan APE di Indonesia mengikuti jejak pengembangan APE Montessori dan Peabody. Kemunculan APE menurut perkembangan zaman disesuaikan dengan dasar perkembangan era teknologi yang berkembang. kini APE bisa dikombinasikan dengan berbagai macam teknologi modern sehingga muncul APE inovatif.
Leave a Comment