| 0 Comments | 165 Views
Masjid Jumah juga dikenal sebagai Juma Mosque (Cuma Mescidi) di Old City (Icheri Sheher) atau Kota Tua di Baku, Azerbaijan, adalah salah satu spot ikonik yang tidak hanya keren secara arsitektur, tetapi juga memiliki sejarah panjang yang berhubungan dengan ajaran Islam Syiah. Masjid ini dibangun pada abad ke-12 dan telah menjadi saksi perjalanan Islam di wilayah ini yang juga sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Untuk kita yang tertarik dengan sejarah atau hanya ingin mengetahui tempat-tempat bersejarah, Masjid Juma adalah tempat yang harus masuk daftar kunjungan kita!
Azerbaijan sendiri dikenal sebagai negara dengan mayoritas beragama Islam Syiah, dan hal ini sangat tercermin di Masjid Jumah. Meski awalnya masjid ini dibangun sebagai tempat ibadah umat Muslim secara umum, pengaruh ajaran Syiah mulai terasa ketika wilayah ini berada di bawah pengaruh Kekaisaran Dinasti Safawi. Safawi ini adalah dinasti yang membawa Islam Syiah menjadi agama resmi di Persia dan Kaukasus, termasuk Azerbaijan. Sejak itu, masjid-masjid di Baku, termasuk Masjid Juma, menjadi pusat ajaran Islam Syiah.
Sebelum masuk ke masjid ini, kita disuguhi dengan sebuah kotak berisi lempengan turbah atau batu Karbala yang dicetak dengan diameter ± 5 cm. Batu Karbala adalah salah satu elemen penting dalam ritual ibadah umat Syiah, terutama selama shalat. Batu ini berasal dari tanah Karbala, tempat di mana Imam Husain, cucu Nabi Muhammad, gugur dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 M. Peristiwa ini sangat membekas dalam sejarah umat Syiah, dan tanah dari Karbala memiliki makna spiritual yang mendalam bagi mereka. Batu Karbala digunakan oleh umat Syiah ketika bersujud dalam shalat. Turbah ini bukan sekadar benda fisik, melainkan simbol pengorbanan Imam Husain dan perlawanan terhadap penindasan. Umat Syiah percaya bahwa bersujud di atas lempengan tanah Karbala, yang dianggap suci, adalah cara untuk menunjukkan kedekatan dengan Allah dan sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan Imam Husain.
turbah tanah Karbala di depan pintu masuk Masjid Jumah
Munculnya friksi Sunni dan Syiah dalam Islam terkait hadis berikut.
من كنت مولاه فعلي مولاه
Maula: penolong, pelindung, penguasa, pemimpin, majikan, pelayan
Kembali ke Masjid Jumah, masjid ini punya arsitektur yang elegan dengan kubah-kubah besar dan menara tinggi yang megah. Kita bisa melihat perpaduan gaya arsitektur Islam dengan sentuhan lokal yang bikin bangunan ini jadi unik banget. Di dalamnya, ruang sholat yang luas dengan ornamen-ornamen indah membuat suasana menjadi sakral dan damai.
Bangunan ini pernah beberapa kali rusak parah akibat gempa bumi tapi selalu berhasil dibangun kembali. Semangat itu benar-benar menunjukkan kekuatan dan ketahanan masyarakat setempat. Selain untuk tempat ibadah, Masjid Jumah juga sering jadi destinasi wisata sejarah. Banyak orang yang datang untuk belajar tentang sejarah dan menikmati keindahan arsitekturnya. Ini tempat yang wajib dikunjungi kalau kita sedang berada di Azerbaijan!
Masjid ini sering digunakan untuk acara-acara keagamaan dan sosial. Saat bulan Ramadhan, suasana di sini ramai sekali dengan berbagai kegiatan religi dan komunitas yang mengadakan ngabuburit bersama. Selain itu, Masjid Jumah juga simbol penting buat penduduk Shamakhi. Bangunan ini bukan hanya sekedar tempat sholat, tapi juga pusat budaya dan sejarah yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
ukiran eksterior gerbang depan Masjid Jumah (kiri) interior bertuliskan kaligrafi 12 imam Syiah (kanan)
Leave a Comment