| 0 Comments | 265 Views

Card Image

Patung Monumen Nizami Gancavi, Baku Azerbaijan

        Kisah cinta antara Qays ibn al-Mulawwah, yang dikenal sebagai Majnun, dan Layla binti Mahdi adalah salah satu cerita cinta paling terkenal dalam sastra Arab abad ke-7 M. Qays, seorang penyair dari suku Bani Amir, jatuh cinta pada Layla sejak mereka masih muda. Namun, cinta mereka terhalang oleh adat dan larangan keluarga Layla, yang tidak mengizinkan mereka untuk bersama.

        Qays menjadi sangat tergila-gila pada Layla hingga ia dijuluki “Majnun,” yang berarti “gila” dalam bahasa Arab. Ia menghabiskan hari-harinya meratapi nasibnya dan menulis puisi-puisi yang menggambarkan cintanya yang tak terbalas. Kisah mereka menjadi simbol cinta yang murni dan abadi, meskipun penuh dengan penderitaan dan kesedihan.

        Pada abad ke-12, penyair besar Persia asal Azerbaijan, Jamaluddin Ilyas bin Yusuf bin Zaky, yang lebih dikenal dengan nama pena, Nizami Ganjavi, mengadaptasi kisah ini ke dalam bentuk puisi epik yang lebih panjang dan mendalam. Karya Nizami ini tidak hanya mempertahankan inti cerita asli, tetapi juga memperkaya narasi dengan elemen-elemen sufistik dan filosofis yang mendalam. Dalam versinya, Nizami menggambarkan cinta Layla dan Majnun sebagai simbol dari pencarian jiwa manusia untuk menyatu dengan Yang Ilahi.

        Puisi “Layla dan Majnun” karya Nizami menjadi sangat populer dan mempengaruhi banyak karya sastra di seluruh dunia Islam. Kisah ini juga diadaptasi ke dalam berbagai bentuk seni lainnya, termasuk musik, teater, dan film. Hingga hari ini, “Layla dan Majnun” tetap menjadi salah satu cerita cinta paling abadi dan dihormati dalam tradisi sastra Timur Tengah.

        Di Indonesia, karya Nizami ini menjadi sebuah Film drama romantis dengan tajuk Layla Majnun” yang dirilis pada tahun 2021. Disutradarai oleh Monty Tiwa dan dibintangi oleh Acha Septriasa, Reza Rahadian, dan Baim Wong.

        Nizami Ganjavi adalah salah satu penyair terbesar dalam sastra Persia dan Azerbaijan. Berikut adalah beberapa karya terkenalnya yang dikenal sebagai “Khamsa” atau “Panj Ganj” (Lima Harta Karun):

  1. Makhzan al-Asrar (Perbendaharaan Rahasia): Karya ini berisi puisi-puisi yang menggabungkan tema-tema moral, filosofis, dan sufistik.
  2. Khosrow va Shirin: Sebuah kisah cinta epik antara Raja Khosrow II dari Persia dan putri Armenia, Shirin.
  3. Layla va Majnun: Kisah cinta tragis antara Qays (Majnun) dan Layla, yang menjadi salah satu cerita cinta paling terkenal dalam sastra Timur Tengah.
  4. Haft Peykar (Tujuh Keindahan): Mengisahkan petualangan Bahram Gur, seorang raja Persia, dan tujuh putri dari tujuh wilayah yang berbeda.
  5. Iskandarnameh (Kitab Iskandar): Mengisahkan kehidupan dan petualangan Alexander Agung, dengan penekanan pada aspek-aspek filosofis dan moral.

        Karya-karya Nizami ini tidak hanya terkenal di dunia Timur tetapi juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan mempengaruhi sastra di seluruh dunia. 

        Untuk mengenang jasa dan kontribusinya dalam dunia karya sastra, pemerintah negara Azerbaijan membuatkan patung monumen dan jalan pusat kota Baku (baca: Baki) yang dikenal dengan Nizami Street, yang menjadi tujuan yang tidak terlewatkan bagi wisatawan yang berkunjung ke Azerbaijan. "I think I've left a piece of my heart at Baki, at the Nizami street", said someone.


Leave a Comment